Protes Disertai Kekerasan di Kazakhstan, Presiden Tetapkan Keadaan Darurat
ALMATY, iNews.id - Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu di Kota Almaty dan Provinsi Mangistau barat. Hal ini menyusul protes disertai kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut.
Berdasarkan dokumen yang diterbitkan di situs web presiden, kondisi darurat dimulai pukul 23.00-07.00. Pemerintah juga menerapkan pembatasan pergerakan dan larangan pertemuan massal selama kondisi darurat.
"Serangan kantor pemerintah dan militer benar-benar ilegal. Pemerintah tidak akan jatuh, tetapi kami ingin saling percaya dan dialog daripada konflik," kata Tokayev dalam pidato video beberapa jam sebelumnya.
Pada saat yang sama, polisi di Almaty menembakkan gas air mata dan granat kejut untuk menghentikan ratusan pengunjuk rasa yang menyerbu kantor wali kota.
Pemerintah negara kaya minyak itu mengumumkan pada Selasa (4/1/2022) malam, mereka telah menstabilkan beberapa batas harga pada LPG. Hal itu setelah terjadinya protes menyusul kenaikan tajam harga bahan bakar pada awal tahun.
Banyak orang Kazakh telah mengubah mobil mereka untuk menggunakan LPG. Bahan bakar ini dinilai jauh lebih murah daripada bensin.
Tetapi pemerintah berargumen bahwa harga rendah tidak berkelanjutan dan menaikkan batas harga pada 1 Januari.
Editor: Umaya Khusniah