Protes Kenaikan Harga Bensin, Demonstran Sandera 2 Tentara
QUITO, iNews.id - Ribuan orang di Ekuador berdemo memprotes kenaikan harga bensin dengan oktan tinggi. Dua angggota angkatan bersenjata disandera para demonstran.
Menteri Pertahanan Ekuador, Luis Hernandez mengatakan, kedua anggota angkatan bersenjata itu dilaporkan tidak terluka. Dalam demo Selasa (26/10/2021) itu, lima polisi juga dilaporkan luka.
"Sebanyak 37 orang ditahan karena aksinya memblokir jalan," katanya.
Sementara itu, Konfederasi Bangsa Adat Ekuador mengatakan para demonstran terluka. Namun mereka tak memberikan jumlah pastinya.
Menteri Dalam Negeri Ekuador, Alexandra Vela mengatakan, aksi demo berjalan damai di beberapa negara bagian. Namun ada beberapa insiden pada Selasa sore.
"Pemerintah terbuka untuk berdialog," katanya.
Dikutip dari Reuters, polisi menggunakan gas air mata saat bentrokan kecil dengan pengunjuk rasa terjadi. Sementara petugas yang menunggang kuda memblokir pintu masuk ke alun-alun yang menjadi tujuan para pengunjuk rasa
Aksi demo juga terjadi di Guayaquil dan Cuenca. Selain itu, peserta demo memblokir jalan yang menghubungkan Quito ke wilayah utara negara itu dengan tanah dan pepohonan.
Organisasi adat CONFENIAE mengatakan beberapa jalan raya di wilayah Amazon telah ditutup sejak dini hari.
"Kami tidak datang untuk mengacaukan. Kami datang untuk membuat tuntutan ekonomi kepada pemerintah," kata presiden CONFENIAE, Leonidas Iza dihadapan para demonstran di Panzaleo.
Sebelumnya, Presiden konservatif Ekuador Guillermo Lasso berencana menaikkan harga bensin. Tujuan awalnya agar harga di dalam negeri selaras dengan internasional.
Namun tekanan dari berbagai kelompok di dalam negeri membuatnya membatalkan kebjiakan tersebut. Selanjutnya, Lasso memilih untuk menaikkan harga jenis bensin dengan oktan lebih tinggi.
Bahan bakar ini merupakan yang paling banyak digunakan di Ekuador. Tetapi serikat pekerja dan kelompok lain ingin Lasso menurunkan harga patokan tersebut dan membebaskan sektor-sektor yang terpukul keras oleh Covid-19.
Editor: Umaya Khusniah