Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jet Tempur F-16 Tim Aerobatik Thunderbirds AS Jatuh di California, Penyebab Masih Misterius
Advertisement . Scroll to see content

Protes Rencana Pembelian Jet Tempur Senilai Rp96 T, Politikus Swiss: Musuh Kita Siapa?

Senin, 21 September 2020 - 18:53:00 WIB
Protes Rencana Pembelian Jet Tempur Senilai Rp96 T, Politikus Swiss: Musuh Kita Siapa?
Jet tempur F-5 Tiger Angkatan Udara beraksi dalam latihan tembak di pegunungan Alpen (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

ZURICH, iNews.id - Warga Swiss menentang rencana pemerintah membeli jet-jet tempur baru senilai miliaran dolar AS untuk menggantikan armada militer yang sudah berusia tua. Namun rencana itu ditentang banyak pihak dengan alasan Swiss merupakan negara netral dan tak punya musuh. Negara yang identik dengan pegunungan Alpen-nya itu terakhir berperang 200 tahun lalu.

Selain itu wilayah Swiss tak terlalu luas dan dapat dilintasi jet supersonik dalam hitungan 10 menit, sehingga pesawat canggih tak akan berguna banyak. Irlandia, Malta, dan Luksemburg, juga tidak memiliki jet tempur.

Pemerintah Swiss membutuhkan 6,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp96 triliun untuk membeli jet-jet tempur baru, langkah yang disebut para penentang sebagai pemborosan.

"Siapa musuh kita? Siapa yang menyerang negara kecil dan netral ini serta dikelilingi oleh NATO?" kata anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat, Priska Seiler Graf, seraya menambahkan rencana itu tidak masuk akal, dikutip dari Reuters, Senin (21/9/2020).

Pemerintah akan menggelar referendum pada 27 September mendatang untuk meminta persetujuan pembelian salah satu dari empat kandidat jet tempur yang akan dibeli pada 2021.

Empat jet itu adalah Eurofighter dari Airbus, Rafale dari Dassault Prancis, F/A-18 Super Hornet dari Boeing, atau F-35 Lightning II Lockheed Martin, AS.

Pesawat tersebut akan menggantikan 30 unit F/A-18 Hornets yang sudah tua yang akan berhenti beroperasi pada 2030.

Graf memberikan alternatif jet tempur lebih murah sesuai dengan kondisi Swiss, seperti pesawat latih Leonardo M346.

“Kami butuh pesawat baru, itu tidak masalah, tapi membeli pesawat lebih ringan dan sederhana sudah cukup. Akan lebih baik memiliki Fiat daripada Maserati," kata, membandingkan dengan merek mobil.

Referendum serupa digelara 6 tahun lalu, di mana publik menolak pembelian jet Gripen dari Swedia.

Anggota parlemen dari Partai Rakyat yang juga mantan pilot angkatan udara, Thomas Hurter, mengatakan Swiss harus melindungi diri tanpa bergantung pada negara lain. Untuk itu peremajaan armada tempur menjadi penting.

“Jika kita tidak mengganti pesawat tua ini, artinya kita tidak punya angkatan udara, tidak ada perlindungan lagi, dan kita tidak mematuhi konstitusi,” ujarnya.

Soal jet yang lebih murah, dia menilai pesawat lebih kecil tidak bisa terbang tinggi atau memiliki percepatan yang diperlukan untuk bereaksi cepat dalam menghadapi kondisi darurat.

“Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dalam 50 tahun ke depan. Anda harus memiliki pemadam kebakaran untuk menangani rumah yang terbakar. Jika tidak, terlambat sudah,” tuturnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut