Publik Nyinyir Komentari Pertemuan AS-Rusia di Alaska, Putin Kalahkan Trump?
WASHINGTON, iNews.id - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, menuai nyinyiran publik. Banyak warga, bahkan pengamat menilai momen itu justru dimanfaatkan Putin untuk tampil lebih dominan, sementara Trump dianggap gagal membawa isu krusial ke meja perundingan.
Dalam pertemuan hampir 3 jam tersebut, Trump sama sekali tidak membahas peluang kesepakatan baru terkait kontrol senjata nuklir, isu yang selama ini jadi sorotan dunia.
Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio, yang mendampingi Trump, mengakui bahwa Putin bahkan tidak menyinggung sama sekali topik nuklir.
“Tidak,” kata Rubio, saat ditanya Fox Business apakah Putin membuka pembahasan perjanjian nuklir sebagai bagian dari diskusi gencatan senjata dengan Ukraina.
Kritik Publik: Putin Jadi Bintang, Trump Diam
Keputusan Trump yang tidak mendorong isu nuklir ini langsung memicu kritik keras. Publik dan analis politik menilai, alih-alih menunjukkan kepemimpinan global, Trump justru memberi ruang bagi Putin untuk tampil sebagai tokoh utama di panggung dunia.
“Pertemuan ini lebih terlihat sebagai panggung gratis bagi Putin, bukan kemenangan diplomasi Amerika,” ujar seorang analis, kepada media AS.
Rubio Pasang Badan
Meski menuai kritik, Rubio pasang badan membela bosnya. Dalam wawancara dengan ABC News, dia menegaskan bahwa Putin memang sudah sejak lama berada di panggung dunia karena mengendalikan senjata nuklir taktis terbesar di dunia, serta persenjataan strategis nomor dua terbesar.
“Para pembenci Presiden Trump akan selalu menemukan celah untuk mengkritik. Faktanya, Putin sudah lama menjadi sorotan, bahkan sebelum pertemuan di Alaska,” kata Rubio.
Namun, pembelaan itu tak meredam sorotan publik. Bagi sebagian pihak, fakta bahwa Trump gagal mendorong topik strategis justru menunjukkan ketidakseimbangan dalam pertemuan tersebut.
Trump Dikritik, Putin Diuntungkan
Hasilnya, persepsi publik pun miring: Trump dinilai kalah langkah dari Putin. Pertemuan yang seharusnya jadi momentum untuk menekan Rusia atas agresinya ke Ukraina justru berbalik arah, Putin yang diuntungkan secara citra, sementara AS tampak melemah di meja diplomasi.
“Jika ini adalah pertandingan politik, maka Putin jelas pulang sebagai pemenang, bukan Trump,” tulis salah satu editorial media AS.
Editor: Anton Suhartono