Puing Diduga Bagian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Afsel 7 Tahun Setelah Hilang
CAPE TOWN, iNews.id - Puing diduga bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 ditemukan terdampar di pantai Afrika Selatan, 7 tahun setelah pesawat itu hilang.
Penerbangan Malaysian Airlines dari Kuala Lumpur menuju Beijing jatuh di lokasi tidak diketahui pada Maret 2014, menewaskan 239 penumpang dan kru.
Sebuah puing sepanjang 1 meter ditemukan terdampar di dekat Port Elizabeth, Afrika Selatan, pada awal Februari 2021. Orang yang menemukannya yakin benda yang ditemukannya itu bagian dari pesawat Boeing 777 Malaysia Airlines MH370.
Seorang pemburu bangkai pesawat, Blaine Gibson, yakin benda itu bagian dari panel sayap yang berfungsi mengurangi gaya angkat. Gibson menghabiskan 6 tahun terakhir untuk meneliti kecelakaan misterius tersebut.
Otoritas Penerbangan Sipil Afrika Selatan sudah memberi tahu pemerintah Malaysia 10 hari lalu soal temuan ini.
Gibson pertama kali menjadi berita pada Februari 2016 setelah mengklaim telah menemukan puing-puing MH370 yang terdampar di pantai berpasir Mozambik.
Sejauh ini lebih dari 30 potongan ditemukan, namun hanya beberapa yang dipastikan bangkai MH370. Sebagian di antaranya ditemukan oleh Gibson. Dua potongan terbesar, yakni flaperon dan flap, dipastikan bagian dari MH370.
Gibson mengatakan, begitu MH370 pertama kali dilaporkan hilang, dia pergi ke Kamboja, Thailand, dan Myanmar untuk melacaknya.
Setelah flaperon ditemukan di Pulau Reunion pada Juli 2015, dia mulai mencari di bagian selatan Samudera Hindia.
“Saya memulainya secara obyektif dan mengabaikan data satelit karena saya tidak benar-benar memahaminya saat itu. Begitu flaperon ditemukan, saya fokus pada Samudera Hindia bagian selatan," tuturnya, dikutip dari The Sun, Kamis (18/2/2021).
Tragedi MH370 merupakan salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia. Pesawat nahas itu lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing, namun pernah sampai tujuan.
Pesawat pertama kali hilang kontak pada 8 Maret 2014 pukul 00.14 waktu setempat dengan posisi terakhir di dekat pulau Phuket, Selat Malaka.
Pihak berwenang Malaysia mengungkap kata-kata terakhir dari pesawat, disampaikan pilot maupun kopilot, "Selamat malam Malaysian tiga tujuh nol."
Editor: Anton Suhartono