SEOUL, iNews.id - Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara (Korut) menjadi perhatian serius Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS). Ini menandakan hubungan yang semakin serius Korut dan Rusia, terutama kerja sama pertahanan.
Pejabat Korsel dan AS, dalam pernyataan bersama, Jumat (14/6/2024), memperingatkan kerja sama militer yang lebih dalam kedua negara bisa melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pernah Kirim Drone ke Korea Utara, Mantan Presiden Korea Selatan Ini Didakwa Menguntungkan Musuh
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Korsel Kim Hong Kyun, mengatakan kepada mitranya dari AS, Kurt Campbell, melalui sambungan telepon, kunjungan Putin seharusnya tidak sampai menghasilkan kerja sama militer yang lebih dalam.
Campbell pun berjanji untuk mempererat kerja sama dengan Korsel guna mengatasi potensi ketidakstabilan dan tantangan di kawasan disebabkan kerja sama militer Korut-Rusia.
Makin Panas! Korsel Bakal Serbu Korut dengan Siaran Propaganda lewat Pengeras Suara Raksasa
“Sambil terus memantau perkembangan terkait, kedua pihak sepakat untuk secara tegas merespons melalui kerja sama yang erat terhadap provokasi Korea Utara terhadap Korea Selatan dan tindakan yang meningkatkan ketegangan di kawasan,” bunyi pernyataan Kemlu Korsel, menirukan pernyataan kedua wamenlu, seperti dikutip dari Reuters.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku