Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Jet Tempur Tupolev Tu-160M Rusia, Pengebom Nuklir Canggih Pernah Dijajal Putin
Advertisement . Scroll to see content

Putin Ancam Cekik Raksasa Teknologi AS: Balas Dendam Ekonomi ala Rusia?

Selasa, 27 Mei 2025 - 14:32:00 WIB
Putin Ancam Cekik Raksasa Teknologi AS: Balas Dendam Ekonomi ala Rusia?
Vladimir Putin kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap perusahaan-perusahaan asing, khususnya raksasa teknologi AS (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengeluarkan pernyataan keras terhadap perusahaan-perusahaan asing, khususnya raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) seperti Microsoft dan Zoom

Dalam pertemuan dengan perwakilan dunia usaha Rusia pada Senin (26/5/2025), Putin menegaskan perusahaan Barat yang telah hengkang dari Rusia namun masih mendapat keuntungan dari pasar domestik harus “dicekik”.

Pernyataan tersebut bukan sekadar kritik, melainkan sinyal tegas bahwa Rusia siap memblokir layanan-layanan digital asing yang dianggap “menikmati untung tanpa komitmen terhadap negara”.

“Kita harus mencekik mereka. Saya sepenuhnya setuju. Saya mengatakan ini tanpa malu-malu, karena mereka mencoba mencekik kita. Kita harus membalasnya,” ujar Putin, dikutip dari Anadolu.

Balas Dendam Ekonomi?

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, banyak perusahaan Barat, termasuk dari sektor teknologi, memutuskan untuk keluar dari pasar Rusia sebagai bentuk protes dan sanksi tidak langsung. Namun, meski secara operasional mereka menarik diri, sebagian layanan digital, seperti perangkat lunak Microsoft dan platform konferensi video Zoom, masih digunakan secara luas di Rusia.

Pernyataan Putin kali ini tidak hanya menyoroti keberadaan layanan itu, tapi juga menjadi simbol perlawanan ekonomi terhadap tekanan Barat. Di mata Putin, perusahaan-perusahaan ini dianggap tetap meraup keuntungan tanpa menunjukkan komitmen terhadap kepentingan Rusia.

Mengakhiri Ketergantungan Teknologi Barat?

Putin juga menyerukan agar warga Rusia tidak terus bergantung pada layanan teknologi asing, khususnya dari Barat. Seruan ini sejalan dengan upaya pemerintah Rusia dalam beberapa tahun terakhir untuk mendorong kemandirian digital, termasuk pengembangan sistem operasi, platform komunikasi, dan layanan cloud lokal.

Namun, mengganti dominasi Microsoft dan Zoom bukan perkara mudah. Keduanya memiliki basis pengguna luas, termasuk di kalangan pemerintahan, bisnis, dan pendidikan. Blokade total bisa berdampak pada produktivitas dan konektivitas, terutama jika belum tersedia pengganti yang sepadan.

Tak Hanya Teknologi: Restoran AS Juga Jadi Sasaran

Tak berhenti di sektor teknologi, Putin juga menegaskan sikapnya terhadap jaringan restoran cepat saji asal AS yang sebelumnya hengkang dari Rusia. Ia menyatakan tidak akan memberi izin bagi mereka untuk kembali beroperasi.

“Mereka membuat semua orang dalam kondisi sulit, melarikan diri, dan sekarang jika mereka ingin kembali, haruskah kita membuka jalan bagi mereka? Tentu saja tidak,” ujarnya.

Rusia Klaim Ekonomi Tetap Tumbuh

Meski menghadapi sanksi dan ditinggalkan oleh banyak investor asing, Putin mengklaim ekonomi Rusia tetap tumbuh kuat. Ia menyebut ekonomi negaranya kini berada di posisi keempat dunia dalam hal paritas daya beli, dengan pertumbuhan 4,1% pada 2023 dan 4,3% pada 2024.

Sektor-sektor seperti industri, pertanian, teknologi digital, layanan, dan keuangan diklaim mengalami pertumbuhan signifikan. Meski demikian, banyak pengamat global mempertanyakan validitas data ekonomi resmi Rusia, mengingat terbatasnya transparansi dan keterbukaan informasi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut