Putin Beri Selamat kepada Xi Jinping: Anda Punya Otoritas Politik yang Tinggi!

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan selamat kepada Xi Jinping, Minggu (23/10/2022), yang terpilih kembali menjadi Sekjen Partai Komunis China (PKC). Xi mempertahankan jabatan sekjen sekaligus pemimpin China untuk kali ketiga.

Dengan demikian Xi menjadi sosok paling berkuasa di China setelah Mao Zedong. Selain Sekjen PKC, Xi juga menjadi kepala Komisi Militer Pusat. 

Baca Juga

Usai Berseteru, Trump Akan Sambut Zohran Mamdani di Gedung Putih Besok

Putin berharap hubungan Rusia dengan China bisa lebih berkembang di bawah kepemimpinan Xi.

"Hasil kongres partai mengukuhkan sepenuhnya otoritas politik Anda yang tinggi serta persatuan partai yang Anda pimpin," kata Putin, kepada Xi, seperti dirilis dalam situs web Kremlin.

Baca Juga

Semakin Kuat, Xi Jinping Terpilih Lagi Jadi Sekjen Partai Komunis dan Pemimpin Militer China

Putin menegaskan keyakinannya bahwa terpilihnya Xi bisa memperkuat posisi China di arena internasional serta membantu negara itu mewujudkan rencana investasi dalam negeri dan rencana pembangunan nasional.

Hubungan Rusia dan China sangat dekat bahkan semakin erat pasca-perang Ukraina serta krisis Taiwan yang terbaru ini. Rusia memandang China sebagai mitra geopolitik dan ekonomi yang sangat penting dalam menghadapi sanksi dan isolasi negara Barat.

Baca Juga

Heboh, Mantan Presiden China Hu Jintao Dikawal ke Luar Kongres Partai Komunis China

Tidak heran jika Putin juga berusaha membina hubungan pribadi lebih hangat dengan Xi.

Tiga pekan sebelum invasi ke Ukraina pada 24 Februari, Xi dan Putin menandatangani perjanjian kemitraan tanpa batas. Sejak itu, China mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia.  Meski demikian China cenderung bersikap netral dalam konflik Ukraina, tak memosisikan diri menjadi pendukung Rusia.

Baca Juga

Xi Jinping Tegaskan China Akan Rebut Taiwan, Percepat Bangun Militer Kelas Dunia

Sikap netral China soal perang Ukraian tak membuat Putin kecewa. Dalam pertemuan bulan lalu, dia mengatakan bisa memahami posisi Xi dan China soal situasi di Ukraina.

Editor: Anton Suhartono