MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menilai serangan pembalasan tentara Ukraina terhadap pasukannya gagal. Dia memuji pasukan Rusia yang heroik seraya menegaskan operasi militer khusus yang berlangsung sejak Februari 2023 berjalan positif.
Ukraina sejak sebulan terakhir menggelar kampanye serangan pembalasan untuk mengusir pasukan Rusia dari wilayah-wilayah yang dikuasai. Serangan tersebut mendapat dukungan penuh dari negara Barat yang menyuplai berbagai persenjataan, termasuk yang kontroversial bom klaster.
5 Drone Tempur yang Dipakai Negara Superpower, Mana yang Paling Efektif?
“Semua upaya musuh untuk menembus pertahanan kita, termasuk dengan penggunaan (tentara) cadangan strategis, telah gagal selama serangan pembalasan. Musuh kita tetap tidak berhasil,” kata Putin, dalam wawancara dengan stasiun televisi yang disiarkan Minggu (16/7/2023).
Bahkan, lanjut Putin, pasukan Rusia meluncurkan serangan balik di beberapa garis depan dan berhasil merebut posisi lebih menguntungkan.
Grup Wagner Bakal Latih Pasukan Belarusia, untuk Bantu Rusia Berperang di Ukraina?
Menurut Putin, pasukan Rusia telah menghancurkan 311 tank Ukraina sejak 4 Juni.
“Setidaknya sepertiga dari total, saya yakin itu adalah tank buatan Barat, termasuk Leopard,” kata Putin, dalam wawancara sebelumnya.
Daftar Negara Pemilik Kapal Selam Nuklir, Paling Banyak AS atau Rusia?
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia juga menyatakan, Ukraina menderita kerugian besar, bahkan gagal menembus garis pertahanan pertama di sebagian besar front. Kementerian juga menerbitkan video-video menunjukkan peralatan berat militer Ukraina yang rusak atau hancur, termasuk tank dan kendaraan infanteri buatan negara Barat.
Data Kemhan Rusia mengungkap, Ukraina kehilangan 26.000 personel yang maju melalui ladang ranjau tanpa dukungan udara saat menggelar serangan pembalasan. Media-media Barat juga mengakui Ukraina kehilangan banyak pasukan
Bahkan laju serangan pembalasan yang lambat menyebabkan gesekan antara Ukraina serta negara sponsor Barat. Pada Juni, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukannya tak mencapai kemajuan karena keragu-raguan Barat dalam mengirim lebih banyak senjata.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku