Putin Sebut Zelensky Tak Punya Legitimasi Lagi Pimpin Ukraina, Singgung Pembicaraan Damai
MOSKOW, iNews.id - Vladimir Putin menegaskan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak memiliki legitimasi lagi untuk memimpin karena masa jabatannya sebagai presiden telah berakhir. Ini akan menjadi hambatan jika kedua negara melakukan pembicaraan damai.
Masa jabatan Zelensky selama 5 tahun telah berakhir pekan ini, namun belum ada tanda-tanda Ukraina akan menggelar pemilu. Meski demikian Zelensky berdalih situasi tak memungkinkan untuk menggelar pemilu di masa perang.
"Tetapi dengan siapa harus bernegosiasi? Itu bukan pertanyaan kosong. Kami tentu saja mengetahui legitimasi kepala negara yang berkuasa telah berakhir," kata Putin, dalam konferensi pers di Belarusia, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/5/2024).
Dia menambahkan, negara-negara Barat akan menggunakan momentum konferensi di Swiss pada Juni untuk mendukung legitimasi Zelensky. Menurut Putin, tindakan itu tidak memiliki makna hukum. Swiss akan menjadi tuan rumah konferensi perdamaian Ukraina yang tak melibatkan Rusia. Konferensi tersebut membahas proposal berisi 10 poin damai yang dibuat sepihak oleh Zelensky.
Perdamaian, kata Putin, harus dicapai melalui akal sehat, bukan ultimatum. Rusia masih berpegangan pada draf dokumen perdamaian yang dibahas kedua pihak pada masa-masa awal perang yakni Maret 2022. Pembicaraan damai saat itu ditengahi Turki dan PBB.
Selain itu, tegas Putin, pembicaraan damai juga harus mengacu pada realitas di lapangan saat ini. Rusia telah menguasai hampir 20 persen wilayah Ukraina.
“Jika sampai pada titik tersebut, tentu saja kita perlu mengetahui siapa yang harus dan bisa kita ajak bicara, agar bisa menandatangani dokumen yang mengikat secara hukum. Kemudian harus benar-benar yakin bahwa kita berurusan dengan pihak berwenang (Ukraina) yang sah,” kata Putin.
Empat orang sumber pejabat Rusia pada Jumat kemarin mengatakan kepada Reuters, Putin siap menghentikan perang di Ukraina melalui negosiasi gencatan senjata yang mengakui garis medan perang saat ini. Meski demikian mereka menegaskan Rusia siap terus berperang jika Ukraina dan negara-negara Barat tidak merespons.
Namun para pejabat Ukraina membantah anggapan Zelensky sudah tidak memiliki legitimasi lagi. Ketua parlemen Ukraina Ruslan Stefanchuk mengatakan siapa pun yang mempertanyakan legitimasi Zelensky maka dia telah menyebarkan informasi palsu.
Editor: Anton Suhartono