Putin: Tank-Tank Asing di Ukraina Jadi Target Prioritas untuk Kami Hancurkan!
MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pasokan senjata Barat ke Ukraina tidak akan mengubah apa pun di medan perang, selain hanya semakin meningkatkan konflik. Dia pun menyatakan, tank-tank buatan asing di Ukraina menjadi “target prioritas” untuk dihancurkan oleh pasukan Moskow.
Hal itu diungkapkan Putin dalam komentarnya yang disiarkan oleh televisi Rusia, Kamis (13/7/2023). Dia pun kembali mengingatkan, janji keanggotaan yang diberikan NATO kepada Ukraina akan mengancam keamanan Rusia dan meningkatkan ketegangan global lebih lanjut.
“Pasokan senjata baru hanya akan memperburuk situasi... dan akan semakin memicu konflik,” kata Putin, seperti dikutip kembali Reuters, Jumat (14/7/2023) WIB.
Saat ditanya soal keputusan Prancis untuk memasok Ukraina dengan rudal jelajah jarak jauh yang dapat menempuh jarak 250 km, Putin menganggap enteng hal tersebut. “Ya, mereka memang menyebabkan kerusakan, tetapi tidak ada yang kritis terjadi di zona perang akibat penggunaannya,” ujarnya.
Pemimpin Rusia itu menuturkan, tank-tank buatan luar negeri yang dipakai Ukraina adalah target prioritas bagi tentara Rusia.
Negara-negara Barat memasok berbagai macam senjata dengan nilai miliaran dolar AS ke Ukraina sejak pasukan Rusia melancarkan agresi militer negara tetangganya itu pada 24 Februari 2022. Putin menyebut tindakan pasukannya itu sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.
Pada KTT yang digelar di ibu kota Lithuania, Vilnius, minggu ini, para pemimpin NATO sepakat bahwa Ukraina harus dapat bergabung dengan aliansi militer itu di masa depan. Akan tetapi, mereka berhenti menawarkan undangan langsung kepada Kiev.
Negara-negara G7 juga meluncurkan kerangka kerja internasional untuk keamanan jangka panjang Ukraina guna meningkatkan pertahanannya melawan Rusia dan mencegah Moskow melakukan agresi militer di masa depan.
Dalam tanggapan publik pertamanya terhadap langkah NATO dan G7 itu, Putin menegaskan kembali bahwa hal tersebut akan mengancam kepentingan strategis Rusia sendiri. “Ini tidak akan meningkatkan keamanan Ukraina sendiri. Dan secara umum akan membuat dunia jauh lebih rentan,” katanya.
Setiap negara memiliki hak untuk meningkatkan keamanannya, tambahnya, tetapi tidak dengan biaya negara lain.
Editor: Ahmad Islamy Jamil