Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Gaza, Pengguna Narkoba di Israel Melonjak Drastis
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

MEXICO CITY, iNews.id – Putra dari mantan Presiden Meksiko Luis Echeverria Alvarez dilaporkan tewas karena bunuh diri, menurut pihak berwenang di negara itu. Luis Echeverria memerintah Meksiko pada dekade 1970-an dan dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang bertangan besi.

Putra sang mantan presiden, Alvaro Echeverria Zuno (71), meninggal pada Selasa (19/5/2020) pagi waktu setempat di rumahnya di Negara Bagian Morelos, di selatan Ibu Kota Mexico City.

Mantan presiden Luis Echeverria yang kini berusia 98 tahun, memimpin Meksiko dari 1970-1976 dan dianggap sebagai tokoh utama yang bertanggung jawab atas “perang kotor” di Meksiko. Perang yang dimaksud adalah keterlibatan rezim saat itu dalam pembunuhan dan penghilangan paksa para mahasiswa, aktivis kiri, dan gerilyawan.

Pembantaian terburuk dalam sejarah Meksiko modern terjadi pada Oktober 1968, atau 10 hari sebelum pembukaan Olimpiade di Mexico City. Ketika itu, Luis Echeverria menjabat menteri dalam negeri di pemerintahan Presiden Gustavo Diaz Ordaz (1964-1970).

Ratusan mahasiswa dan demonstran yang tidak bersenjata—uang sampai hari ini jumlah pastinya masih belum diketahui—dibantai penguasa. Tentara dan agen rahasia pemerintah menembaki para pengunjuk rasa di sebuah plaza di lingkungan Tlatelolco di Mexico City.

Pada 2006, Echevarria menghadapi tuduhan genosida di pengadilan. Akan tetapi, mengingat usianya yang sudah renta, sang diktator diberikan hukuman penjara rumah dan akhirnya diberikan pembebasan bersyarat.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut