Putra Pendiri Taliban Tampil di depan Umum Pertama Kali, Ini Pesannya

ISLAMABAD, iNews.id - Putra pendiri Taliban, Mohammad Yaqoob tampil di hadapan publik untuk pertama kali. Dia yang kini menjabat sebagai penjabat menteri pertahanan dalam pemerintahan sementara Afghanistan, mendesak sektor swasta untuk membantu meningkatkan sektor kesehatan. 

Mohammad Yaqoob tampil dalam pertemuan di Rumah Sakit Umum Sardar Daud Khan milik negara di Kabul, Rabu (27/10/2021). RSU tersebut merupakan fasilitas kesehatan utama Afghanistan  untuk militer dan sipil. 

Baca Juga

Analis: Stok Rudal Iran Melimpah Membuat Israel Ketar-ketir!

“Insya Allah, dalam 1-2 tahun, warga Afghanistan tidak perlu bepergian ke luar negeri untuk berobat,” katanya. 

Dia merupakan putra Mullah Omar, mendiang pendiri gerakan Taliban. Kelompok ini kembali berkuasa pada Agustus setelah perang 20 tahun. Taliban juga telah membentuk pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Hassan Akhund.

Baca Juga

Taliban Berkuasa, Afghanistan Kekurangan Tenaga Medis

Sektor kesehatan Afghanistan telah hancur akibat perang dan konflik selama bertahun-tahun. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jeda pendanaan untuk proyek Sehatmandi membuat jutaan warga Afghanistan yang rentan berisiko kehilangan akses ke perawatan kesehatan esensial.

Ini merupakan proyek yang didanai multi-donor untuk menyediakan akses ke layanan kesehatan primer dan sekunder, nutrisi dan layanan keluarga berencana yang terjangkau di 34 provinsi Afghanistan.

Bulan lalu, Dana Tanggap Darurat Pusat mengeluarkan 45 juta dolar AS dalam upaya penyelamatan jiwa membantu mencegah sistem perawatan kesehatan negara itu runtuh.

Ini terjadi setelah Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus bertemu dengan para pemimpin Taliban di Afghanistan untuk membahas cara dan sarana membantu negara itu.

Tedros mengatakan sistem kesehatan Afghanistan berada di ambang kehancura. Jika tidak segera ambiltindakan, negara itu menghadapi bencana kemanusiaan. Sementara itu, kampanye vaksinasi polio dari rumah ke rumah di seluruh negeri dimulai pada 8 November.

Editor: Umaya Khusniah