Putri Kim Jong Un Muncul di China, Siapkah Korut Dipimpin Perempuan?
BEIJING, iNews.id - Sosok Kim Ju Ae, putri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, kembali mencuri perhatian dunia. Untuk pertama kali, Kim Ju Ae mendampingi ayahnya dalam kunjungan resmi luar negeri ke Beijing, China, guna menyaksikan parade militer Victory Day pada Rabu (3/9/2025).
Kehadirannya di panggung internasional segera memicu spekulasi baru, apakah Korut benar-benar sedang menyiapkan Kim Ju Ae sebagai penerus dinasti Kim? Hal yang lebih menarik, apakah masyarakat Korut siap dipimpin oleh seorang perempuan?
Tradisi Dinasti Kim
Sejak didirikan pada 1948, Korut hanya dipimpin oleh garis laki-laki dari dinasti Kim, yakni Kim Il Sung, Kim Jong Il, hingga Kim Jong Un. Tradisi ini menegaskan pola patriarki yang mengakar kuat dalam struktur politik maupun budaya Korut.
Namun, menurut laporan Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS), Kim Ju Ae diyakini sebagai kandidat paling mungkin menggantikan ayahnya. Hal ini diperkuat dengan seringnya dia muncul di acara-acara penting, mulai dari uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) hingga tampil di perangko resmi Korut.
Sosok Masih Misterius
Meski kerap terlihat bersama Kim Jong Un sejak 2022, detail tentang Ju Ae tetap penuh misteri. Usianya diperkirakan sekitar 12 tahun, dengan hobi berkuda, bermain ski, dan berenang. Dia juga diyakini menjalani pendidikan home schooling di Pyongyang.
Korut sejauh ini hanya memperkenalkan Ju Ae, sementara identitas anak-anak Kim lainnya masih dirahasiakan.
Isu Gender dan Suksesi
Jika benar kelak Kim Ju Ae dipersiapkan sebagai penerus, hal ini akan menjadi lompatan besar bagi politik Korut. Negara itu belum pernah dipimpin perempuan, bahkan di tingkat simbolis sekalipun.
Beberapa pengamat menilai kemunculan Kim Ju Ae di Beijing merupakan “uji panggung” untuk mengukur bagaimana penerimaan publik, baik di dalam maupun komunitas internasional. Namun, usia Kim Jong Un yang masih relatif muda membuat skenario suksesi tersebut belum menjadi kebutuhan mendesak.
Editor: Anton Suhartono