Raja Malaysia Cium Aroma Korupsi di Kemhan, Pedagang Tekstil Jualan Drone Tempur
KUALA LUMPUR, iNews.id - Raja Malaysia Sultan Ibrahim Iskandar melontarkan tudingan keras terhadap Kementerian Pertahanan (Kemhan) atas dugaan praktik kotor dalam pengadaan alutsista. Dia menyebut kementerian itu dipenuhi pihak-pihak yang lebih mengejar keuntungan pribadi ketimbang memperkuat pertahanan negara, bahkan sampai melibatkan pedagang tekstil untuk menjual drone tempur.
Menurut Raja, permainan harga dan keterlibatan pihak yang tidak kompeten dalam pengadaan peralatan militer menimbulkan risiko besar bagi keamanan nasional.
“Saya yakin semua ini terjadi karena Kementerian Pertahanan penuh dengan agensi atau mantan jenderal yang menjadi pedagang, bahkan pedagang tekstil yang mencoba menjual drone,” katanya, dikutip dari The Star.
Sindiran Tajam untuk Menhan
Sultan Ibrahim meminta Menteri Pertahanan Mohamed Khaled Nordin segera membatalkan rencana pembelian helikopter Black Hawk bekas berusia lebih dari 30 tahun. Dia mengingatkan, Malaysia tidak boleh mengulangi kesalahan lama seperti saat membeli jet tempur A-4 Skyhawk bekas yang akhirnya lebih banyak menimbulkan kecelakaan daripada manfaat.
“Apakah kita ingin menempatkan pilot-pilot kita di peti mati terbang? Jangan ulangi kesalahan itu,” ujarnya.
Bukan hanya itu, Raja Ibrahim juga menyinggung pengadaan kapal serbu untuk pasukan komando yang dibeli seharga 5 juta ringgit, padahal harga pasarnya di bawah 2 juta ringgit. Dia menyebut ada usulan pengadaan kapal baru dengan harga hampir 10 juta ringgit, yang menurutnya “tidak masuk akal” dan harus ditinjau ulang dengan serius.
Sultan menekankan bahwa setiap pengadaan alutsista harus dievaluasi berdasarkan kebutuhan nyata militer dan harga pasar yang transparan, bukan sekadar rekomendasi agensi atau kepentingan kelompok tertentu.
“Jangan buang waktu membeli omong kosong yang tidak sesuai dengan kebutuhan militer. Kalau tidak tahu harganya, tanya saya dulu,” katanya.
Editor: Anton Suhartono