Raja Malaysia Dirawat karena Keracunan dan Cedera Olahraga
KUALA LUMPUR, iNews.id - Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah sudah lebih dari sepekan menjalani perawatan karena sejumlah penyebab. Terbaru, dia harus masuk rumah sakit disebabkan keracunan makanan.
Dalam keterangan resminya, juru bicara Istana Malaysia Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan raja didiagnosa mengalami keracunan makanan setelah mengunjungi Institute Jantung Nasional (IJN) hari Senin pekan kemarin.
Selama di IJN, raja Malaysia menjalani serangkaian pemindaian di bagian anggota tubuh yang dikeluhkan terasa sakit. Ahmad Fadil mengatakan raja, meskipun sudah berusia 61 tahun, masih aktif berolahraga termasuk berkuda, sepak bola, squash, hoki dan golf.
"Perawatan intervensi dilakukan menyusul hasil pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) pada 22 September, yang menunjukkan bahwa Al-Sultan Abdullah mengalami cedera saat berolahraga," kata Ahmad Fadil dikutip dari CNA, Senin (28/9/2020).
Setelah perawatan persendian lutut dan engkel pada 24 September kemarin, raja sekarang dalam kondisi stabil. Akan tetapi, raja disarankan kembali menjalani perawatan lanjutan di bawah pengawasan ketat tim medis IJN.
"Al-Sultan Abdullah dijadwalkan kembali ke Istana Negara dalam waktu dekat ini setelah merampungkan perawatan lanjutan," lanjutnya.
Rabu pekan lalu, tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim mengeluarkan pernyataan mengejutkan bahwa dia telah menerima dukungan mayoritas parlemen Malaysia untuk membentuk pemerintahan baru.
Anwar Ibrahim mengatakan akan terlebih dahulu bertemu dengan raja Malaysia sebelum mengumumkan secara rinci jumlah anggota parlemen yang memberikan dukungan padanya.
Namun, pertemuan dengan raja belum terealisasi hingga sekarang karena raja harus menjalani perawatan di IJN.
Belum ada keterangan lebih lanjut dari Istana Negara mengenai penjadwalan ulang pertemuan raja dengan Anwar Ibrahim. Namun, pada Jumat (25/9/2020) kemarin, raja tidak akan bertemu dengan orang di luar lingkarannya selama sepekan karena dia tengah menjalani observasi di rumah sakit.
Permintaan raja tersebut diyakini sebagai bentuk kekhawatiran penyebaran Covid-19 di Malaysia, termasuk 36 pasien yang kembali dari negara bagian Sabah.
Editor: Arif Budiwinarto