Raja Salman Desak Kekuatan Dunia Bersikap Tegas terhadap Iran soal Nuklir
RIYADH, iNews.id - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mendesak kekuatan dunia untuk mengambil sikap tegas terhadap Iran.
Pernyataan itu disampaikan di tengah kemungkinan presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan kembali ke kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran.
"Kerajaan meminta komunitas internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap rezim Iran," kata Raja Salman, dalam pidato tahunannya kepada Dewan Syura, badan penasihat tertinggi, dikutip dari AFP, Kamis (12/11/2020).
"Sikap tegas tersebut harus menjamin rezim Iran dicegah untuk bisa memperoleh senjata pemusnah massal, mengembangkan program rudal balistik, dan mengancam perdamaian dan keamanan."
Biden berjanji akan mengembalikan AS ke perjanian nuklir tahun 2015. AS meneken perjanjian itu bersama lima negara lain, yakni Prancis, Inggris, Jerman, Rusia, dan China, di masa pemerintahan Barack Obama. Namun Presiden Donald Trump membawa AS keluar dari perjanjian itu pada Mei 2018.
Arab Saudi terganggu dengan pemberontak Houthi di Yaman yang mendapat dukungan persenjataan dari Iran. Pemberontak Houthi berulang kali melancarkan serangan rudal dan drone terhadap warga sipil.
Lebih lanjut Raja Salman menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Namun dia tidak membahas normalisasi hubungan antara Israel dengan Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Sudan, yang dicapai baru-baru ini.
Arab Saudi secara terbuka menolak untuk mengakui negara Yahudi tanpa resolusi untuk masalah Palestina, sebagaimana diamantkan dalam insiatif negara Arab tahun 2002.
Editor: Anton Suhartono