Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tinggal 2 Tahun di Hotel, Keluarga Ini Enggan Bayar Tagihan Miliaran Rupiah
Advertisement . Scroll to see content

Raja Salman Hubungi Donald Trump, Tegaskan Saudi Ingin Solusi Adil bagi Palestina

Senin, 07 September 2020 - 13:05:00 WIB
Raja Salman Hubungi Donald Trump, Tegaskan Saudi Ingin Solusi Adil bagi Palestina
Raja Salman menegaskan kepada Donald Trump Arab Saudi mendorong penyelesaian masalah Palestina yang adil dan permanen (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, iNews.id - Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui sambungan telepon, Minggu (6/9/2020). Keduanya membahas isu Palestina-Israel.

Kepada Trump, seperti dikutip dari Reuters, Senin (7/9/2020), Raja Salman menegaskan Arab Saudi ingin mencapai solusi yang adil dan permanen terkait masalah Palestina. Menurut dia, perdamaian Palestina merupakan titik awal Inisiatif Perdamaian Arab yang diteken pada 2002.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, negara-negara Arab siap menormalisasi hubungan dengan Israel dengan imbalan kemerdekaan Palestina dan penarikan penuh Israel dari semua wilayah yang direbut dalam Perang Arab-Israel 1967.

Pembicaraan kedua pemimpin berlangsung menyusul kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel bulan lalu yang ditengahi AS.

Dalam percakapan dengan Trump, Raja Salman menghargai upaya AS mendukung perdamaian, namun Arab Saudi ingin melihat solusi yang adil dan permanen untuk masalah Palestina berdasarkan Inisiatif Perdamaian Arab Tahun 2002.

Namun, bulan ini Saudi mengizinkan pesawat maskapai komersial Israel melintasi wilayah udaranya dalam penerbangan dari Tel Aviv menuju Abu Dhabi. Disusul kemudian pengumuman, setiap penerbangan dari seluruh negara menuju dan dari UEA boleh melintasi wilayah udaranya.

Sementara itu penasihat Gedung Putih yang juga menantu Trump, Jared Kushner, berharap negara Arab lain mengikuti jejak UEA menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun sejauh ini tidak ada negara Arab lain setuju atau sekadar mempertimbangkan akan memperbaiki hubungan dengan negara Yahudi.

Palestina mengecam UEA karena menormalisasi hubungan dengan Israel. Baik faksi Fatah yang menguasai pemerintahan yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas maupun Hamas menyebut langkah UEA sebagai pengkhianatan dan menusuk dari belakang.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut