Rakyat Filipina Pilih Presiden Baru Hari Ini, Ferdinand Marcos Jr Dijagokan Menang
MANILA, iNews.id - Jutaan rakyat Filipina mendatangani tempat-tempat pemungutan suara (TPS) dalam pemilihan umum, Senin (9/5/2022). Calon presiden Ferdinand Marcos Jr berpeluang besar memenangkan pemilu, mengembalikan kejayaan keluarganya setelah sang ayah, Ferdinand Marcos, digulingkan pada 1986 melalui people power.
Selain presiden baru, rakyat Filipina hari ini juga memilih wakil presiden, gubernur, wali kota, serta anggota DPR dan senat. Berbeda dengan kebanyakan pemiludi negara lain, pemilihan presiden dan wakil presiden Filipina digelar terpisah, tidak satu paket.
Marcos Jr melawan pesaing terkuatnya, Leni Robredo yang saat ini menjabat wakil presiden. Hasil beberapa polling yang digelar sepanjang tahun ini menunjukkan, Marcos Jr memimpin dari pesaingannya dengan lebih dari 30 poin persentase. Ini berarti Robredo membutuhkan lonjakan suara jika ingin menang.
Sementara itu warga mulai antre jauh sebelum TPS dibuka pada pukul 06.00 waktu setempat. TPS dibuka lebih lama dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya terkait penerapan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Pemungutan suara akan dihentikan pada pukul 19.00 kemudian hasil penghitungan tidak resmi bisa diketahui dalam beberapa jam.
Marcos Jr memberikan suara di kampung halaman Provinsi Ilocos Norte, ditemani anggota keluarga, termasuk seorang putranya yang mencalonkan diri menjadi anggota DPR.
Sementara itu putri Presiden Rodrigo Duterte, Sara, diperkirakan akan memenangkan pemilihan wakil presiden. Presiden dan wapres Filipina dipilih secara terpisah sehingga sangat mungkin mereka berasal dari dua kubu politik yang saling bertentangan.
Komisioner Pemilu Filipina George Erwin Garcia mengaku kewalahan dengan banyaknya warga yang mendatangi TPS. Komisi Pemilihan Umum Filipina atau Comelec sejauh ini belum mendapat laporan tentang adanya gangguan berarti. Namun ada keterlambatan di beberapa daerah wilayah Mindanao.
Kepolisian setempat menyatakan tiga personel pasukan penjaga perdamaian ditembak mati oleh kelompok bersenjata tak dikenal di dekat TPS Provinsi Maguindanao, Mindanao.
Selain itu ada masalah teknis di lapangan yang membuat pemungutan suara terganggu, yakni mesin penghitung suara tidak berfungsi.
Editor: Anton Suhartono