Rapper India Tewas Ditembak, Diduga terkait Persaingan Antargeng Narkotika

NEW DELHI, iNews.id - Penyanyi rap India tewas ditembak di dekat kampung halamannya Negara Bagian Punjab. Serangan tersebut dikaitkan dengan kekerasan antargeng narkotika. 

Shubhdeep Singh Sidhu yang dikenal sebagai Sidhu Moose Wala tewas ditembak pada Minggu (29/5/2022) sore. Saat kejadian, pria 28 tahun itu pergi dengan tidak diikuti pengawal. 

Baca Juga

Hamas Kutuk Pembakaran Masjid Salfit oleh Pemukim Yahudi Israel sebagai Kejahatan Keji

Saat itu, dia tengah mengendarai SUV-nya. Tiba-tiba, dia diserang sekelompok orang yang mengendarai 2-3 mobil. Para pelaku menembakkan sekitar 30 peluru ke arah Sidhu.

Kepala Polisi Negara Bagian, Viresh Kumar Bhawra mengatakan, pembunuhan itu diduga terkait persaingan antar-geng. Gangster yang berbasis di Kanada yang dikenal sebagai Goldy Brar telah mengaku bertanggung jawab atas nama geng Lawrence Bishnoi.

Baca Juga

Usai Sepekan Lebaran, Polda Sumsel Tangkap 42 Pengedar Narkotika 

Bhawra mengatakan, rapper itu tidak bepergian dengan pengawalnya bahkan tak mengendarai mobil anti pelurunya. 

Moose Wala mendapatkan banyak pengikut di kalangan pria muda Punjabi dengan video rapnya yang menarik. Dia cenderung menyerang penyanyi dan politisi saingan.

Dia digambarkan sebagai pria yang berjuang untuk membanggakan masyarakat, menyampaikan keadilan, dan menembak mati para pesaingnya.

Rapper itu gagal mengikuti pemilihan anggota dewan di negara bagian untuk partai oposisi utama India awal tahun ini.

Hit terbesarnya, seperti "Legend", "Old Skool", "Devil" dan "Just Listen", adalah salah satu lagu paling populer di berbagai platform video pendek di India.

Ketua Menteri Punjab Bhagwant Mann pada Senin (30/5/2022) mengumumkan, komisi yudisial berjanji untuk menyeret pelaku kejahatan keji ke balik jeruji besi.

Punjab merupakan rute transit utama untuk obat-obatan yang masuk ke India dari Afghanistan dan Pakistan. Masalahnya telah menjadi isu politik yang hangat dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak pengamat mengaitkan perdagangan narkotika seperti heroin dan opium dengan peningkatan kekerasan terkait geng dan penggunaan senjata ilegal di negara bagian.

Editor: Umaya Khusniah