Ratusan Ribu Warga Catalonia Suarakan Persatuan Spanyol
BARCELONA, iNews.id - Ratusan ribu warga yang menolak kemerdekaan Catalonia berunjuk rasa di Barcelona pada Minggu 29 Oktober 2017. Mereka merupakan kalangan pro-persatuan Spanyol yang selama ini memilih diam saat para pemimpin Catalonia gencar menyuarakan kemerdekaan.
Dari jumlah massa, unjuk rasa ini merupakan salah satu yang terbesar yang digelar kalangan pro-persatuan Spanyol. Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Spanyol serta menyanyikan 'Viva Espana' atau 'Hidup Spanyol'.
"Saya berada di sini untuk mendukung persatuan Spanyol dan membela hukum. Saya merasa kasihan dengan semua orang uang sudah tertipu," kata seorang pengujuk rasa, Alfonso Machado (55), seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/10/2017).
Kalangan yang menentang kemerdekaan Catalonia sebenarnya sangat banyak. Namun suara mereka selama ini terkesan terpendam sehingga upaya perlawanan tidak begitu tampak. Setelah parlemen Catalonia melakukan voting pada 27 Oktober 2017 yang hasilnya memenangkan kelompok pro-kemerdekaan, kalangan silent majority baru menunjukkan kekuatannya.
Partai politik yang menentang kemerdekaan Catalonia pada Minggu menggelar polling untuk menjaring pendapat rakyat. Ini merupakan polling pertama setelah Catalonia mendeklarasikan kemerdekaan. Hasilnya sekira 50 persen dari responden menentang pemisahan Catalonia dari Spanyol.
Sementara itu, jajak pendapat dengan hasil tidak jauh berbeda juga digelar oleh lembaga independen, yakni Sigma Dos untuk surat kabar El Mundo. Jajak pendapat digelar pada Senin hingga Kamis pekan lalu atau sebelum pendeklarasian kemerdekaan. Hasilnya menunjukkan, 43,4 persen responden menentang berpisahnya Catalonia dan 42,5 persen mendukung kemerdekaan.
Pasca pendeklarasian kemerdekaan, Pemerintah Spanyol memecat pemimpin Catalonia Carles Puigdemont dan membubarkan parlemen. Pemerintah juga mengumumkan akan menggelar pemilihan umum pada 21 Desember di daerah otonomi itu. Deklarasi kemerdekaan yang dilakukan pasca-voting dianggap ilegal, apalagi diboikot oleh tiga partai nasional.
Pemerintah pun memberi kesempatan kepada Puigdemont untuk ikut dalam pemilihan itu, tapi dia belum menentukan sikap.
Deklarasi kemerdekaan itu merupakan kelanjutan dari referendum yang digelar pada 1 Oktober 2017. Hasil referendum menunjukkan sebagian besar warga menghendaki Catalonia berpisah dari Spanyol, meski warga yang tidak ikut dalam referendum juga sangat banyak. Pemerintah pusat menegaskan referendum itu ilegal karena melanggar konstitusi Spanyol.
Editor: Anton Suhartono