Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Siapkan Operasi Militer ke Meksiko, Gunakan Drone Habisi Geng Narkoba?
Advertisement . Scroll to see content

Ratusan Sipir Penjara Disandera, Presiden Ekuador Umumkan Perang terhadap Geng Narkoba

Kamis, 11 Januari 2024 - 06:21:00 WIB
Ratusan Sipir Penjara Disandera, Presiden Ekuador Umumkan Perang terhadap Geng Narkoba
Daniel Noboa menyatakan negaranya sedang berperang melawan geng narkoba setelah 130 sipir dan staf penjara disandera kelompok tersebut (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GUAYAQUIL, iNews.id - Presiden Ekuador Daniel Noboa, Rabu (10/1/2014), menyebut negaranya sedang berperang melawan geng narkoba. Pernyataan itu disampaikan setelah geng narkoba menyandera lebih dari 130 sipir dan staf penjara sejak Senin (8/1/2024).

“Kita sedang berperang dan kita tidak bisa menyerah dalam menghadapi kelompok teroris ini,” kata Noboa, kepada Canela Radio, seperti dilaporkan kembali Reuters.

Dia menambahkan akan melakukan segala upaya untuk membebaskan semua sandera. Militer dikerahkan mengambil alih upaya penyelamatan para sandera dari kepolisian.

“Kami melakukan segala yang mungkin, dan yang tidak mungkin, untuk membuat mereka aman dan selamat," ujarnya.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan, staf penjara menjadi sasaran kekerasan, termasuk ditembak dan digantung.

Otoritas lembaga pemasyarakatan Ekuador SNAI menyatakan, ada 125 sipir yang disandera dan 14 lainnya adalah staf administrasi. Sebanyak 11 di antaranya dibebaskan pada Selasa (9/1/2024).

Di hari yang sama Naboa memasukkan 22 geng dalam daftar organisasi teroris. Geng-geng tersebut berarti masuk dalam target perburuan militer. Pengumuman itu tampaknya membuat para geng semakin murka setelah serangkaian kejadian sebelumnya. 

Presiden yang mengambil alih kekuasaan pada November 2023 itu berjanji akan mengatasi masalah keamanan yang semakin meningkat. Kejahatan merajalela salah satunya disebabkan menjamurnya geng penyelundup narkoba yang mengangkut kokain melalui Ekuador.

Kaburnya pemimpin geng narkoba Los  Choneros Adolfo Macias dari penjara pada akhir pekan lalu, mendorong Noboa untuk mengumumkan keadaan darurat selama 60 hari.

Dia mempertegas keputusan tersebut pada Selasa (9/1/2024) setelah serangkaian serangan bom di berbagai wilayah serta pengambilalihan stasiun televisi oleh kelompok bersenjata. Kelompok tersebut menyerang kantor stasiun televisi dan menyabotase siaran langsung.

Pemerintah menyatakan kekerasan tersebut merupakan respons terhadap rencana Noboa untuk membangun penjara baru dengan level pengamanan tinggi. Penjara itu disiapkan bagi para pemimpin geng narkoba.

Noboa mengatakan desain untuk dua fasilitas baru itu segera diumumkan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut