Ratusan Tenaga Kesehatan Thailand Positif Covid meski Sudah Divaksinasi

Senin, 12 Juli 2021 - 06:21:00 WIB

Tenaga kesehatan Thailand sedang memberikan vaksin Covid kepada warga, Mei lalu. (Foto: Reuters)

BANGKOK, iNews.id – Ratusan tenaga kesehatan Thailand terinfeksi Covid-19. Padahal, mereka sudah menerima dua dosis vaksin CoronaVac, menurut Kementerian Kesehatan setempat, Minggu (11/7/2021).

Data yang dirilis Kemenkes Thailand mengungkapkan, dari total 677.348 tenaga kesehatan yang telah menerima dua dosis vaksin corona buatan Sinovac Biotech itu, sebanyak 618 di antaranya terpapar Covid pada periode April-Juli. Seorang perawat dilaporkan meninggal dan satu tenaga kesehatan lainnya dalam kondisi kritis.

AS Tegaskan Fase Kedua Kesepakatan Gaza akan Dimulai Awal Januari

Panel pakar kesehatan Thailand pun menyarankan pemberian dosis ketiga untuk merangsang imunitas tenaga kesehatan yang berisiko.

“Vaksin (dosis ketiga) itu nanti berbeda, bisa vektor virus AstraZeneca atau vaksin mRNA, yang akan diterima Thailand dalam waktu dekat,” kata seorang pejabat tinggi kesehatan Thailand, Sopon Iamsirithawon, saat acara jumpa pers, kemarin.

Mantan Tentara Ngamuk Tembaki Rumah Sakit Covid di Thailand, 1 Pasien Tewas

Dia menuturkan, saran panel ahli itu akan dipertimbangkan pemerintah pada Senin (12/7/2021) ini.

Pengumuman tersebut muncul di saat Thailand melaporkan rekor 9.418 lonjakan infeksi Covid pada Minggu kemarin. Sehari sebelumnya, otoritas kesehatan negeri gajah putih itu juga mencatat rekor 91 kematian harian akibat Covid-19.

Kasus Covid di Penjara Melonjak, Thailand Akan Bebaskan 50.000 Napi

Sejak pandemi mulai muncul tahun lalu, Thailand telah mencatat total 336.371 kasus dan 2.711 kematian karena wabah tersebut.

Mayoritas petugas medis dan garda terdepan Thailand disuntik vaksin Sinovac setelah Februari lalau. Sementara vaksin vektor virus AstraZeneca tiba pada Juni.

Sebanyak 1,5 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech sumbangan dari AS diperkirakan tiba di Thailand pada akhir Juli ini. Negara Asia Tenggara itu juga memesan 20 juta dosis vaksin lainnya, yang akan dikirim setelah Oktober.

Editor: Ahmad Islamy Jamil