Rayakan 27 Tahun Kemerdekaan, Ukraina Gelar Parade Militer Terbesar
KIEV, iNews.id - Ukraina merayakan 27 tahun kemerdekaan dari Uni Soviet dengan menggelar parade militer terbesarnya di Kiev, Jumat (24/8/2018). Sekitar 4.500 tentara, termasuk puluhan perwakilan sekutu seperti Amerika Serikat dan Inggris Raya, memberi hormat kepada Presiden Ukraina Petro Poroshenko selama perayaan.
Poroshenko menggunakan kesempatan itu untuk menyatakan peran penting yang dimainkan Ukraina dalam membela perbatasan Eropa.
"Tanpa integritas teritorial Ukraina, semua perbatasan di Eropa Tengah dan Timur akan tidak pasti," kata Poroshenko, seperti dilaporkan AFP.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko memberi sambutan saat parade militer digelar. (Foto: AFP)
"Perang Rusia melawan Ukraina merupakan bagian dari rencana Kremlin untuk menghancurkan Uni Eropa dan NATO," kata dia.
"Saya ingin menekankan Eropa membutuhkan kita, karena Uni Eropa akan menjadi rancangan yang tidak lengkap tanpa kami."
Sekitar 250 buah perangkat keras militer termasuk sistem roket peluncuran ganda diperlihatkan kepada ribuan warga saat parade. Banyak di antara mereka yang melambai-lambaikan bendera biru dan kuning Ukraina.
Sebagai bagian dari pertunjukan militer, helikopter tentara dan jet terbang di atas jalan utama di Kiev.
Alat-alat perang ditampilkan saat parade militer. (Foto: AFP)
"Kemuliaan untuk Ukraina!" demikian tulisan slogan kontroversial revolusi pro-Uni Eropa.
Slogan itu digunakan untuk pertama kalinya pada 2014 untuk menggulingkan pemimpin yang didukung Rusia, Viktor Yanukovych. Sejak saat itu slogan tersebut menjadi salam militer resmi tentara Ukraina.
"Saya berterima kasih kepada setiap warga Ukraina atas fakta bahwa kami berdiri teguh, tidak hanya bertahan namun juga membangun kekuatan, menjadi lebih kuat," kata Poroshenko.
Lebih dari 10.000 orang tewas sejak pemberontakan yang didukung Rusia pecah di bagian timur Donetsk dan Lugansk pada April 2014, setelah Rusia mencaplok Krimea dari Ukraina.
Ribuan tentara ikut dalam acara militer terbesar tersebut. (Foto: AFP)
Ukraina dan sekutunya, negara Barat, menuduh Rusia menyalurkan pasukan dan senjata melintasi perbatasan.
Rusia Moskow membantah tuduhan itu meski ada banyak bukti yang menunjukkan mereka terlibat dalam pertempuran dan memberikan dukungan politik terbuka kepada para pemberontak.
Editor: Nathania Riris Michico