Rekaman Percakapan Terakhir Gadis Gaza Hind Rajab Sebelum Ditembak Mati Tentara Israel

ISTANBUL, iNews.id - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) merilis rekaman audio percakapan terakhir bocah Gaza Hind Rajab dengan operator medis sesaat sebelum ditembak mati pasukan Israel. Peristiwa itu menjadi viral, Hind berusaha menelepon operator hingga 3 jam untuk meminta pertolongan karena mobil keluarganya ditembaki tentara Zionis.

Jenazah Hind bersama lima anggota keluargan serta dua petugas medis yang datang untuk menyelamatkannya ditemukan setelah 12 hari 
dinyatakan hilang atau pada 10 Februari lalu.

Baca Juga

Uni Eropa Utangi Ukraina Rp1.763 Triliun, Batal Gunakan Aset Rusia yang Dibekukan

"Mereka (keluarga) sudah meninggal. Tank itu ada di sebelah saya. Ia bergerak dari depan mobil,” kata Hind, kepada seorang operator telepon Bulan Sabit Merah, melalui telepon, seperti dilaporkan kembali Anadolu, Senin (19/2/2024).

Hind lalu menegaskan bahwa tank Israel sudah benar-benar di sebelah mobilnya.

Baca Juga

99 Jurnalis Terbunuh akibat Konflik Sepanjang 2023, Sebagian Besar di Gaza

“Sangat dekat, tolong, jangan tutup teleponnya sampai seseorang tiba," ujarnya, lagi dalam kondisi ketakuan.

Setelah itu terdengar bunyi rentetan tembakan disusul dengan ledakan keras kemudian hubungan telepon terputus.

Baca Juga

Kisah Gadis Gaza Telepon Petugas Medis saat Ditembaki Israel, Jenazah Ditemukan Setelah 12 Hari

Saat bersamaan, Bulan Sabit Merah mengirim dua petugas medis ke lokasi yang disebutkan Hind yakni di Kota Gaza. Namun ambulans yang dinaiki kedua petugas itu menjadi target penembakan. Padahal Bulan Sabit Merah sebelumnya sudah berkomunikasi dengan 
tentara Israel bahwa kedatangan mereka untuk mengevakuasi seorang gadis 6 tahun yang terjebak dalam pertempuran.

Kedua petugas medis itu ditemukan di dalam ambulans, hanya beberapa meter dari mobil yang dinaiki Hind Rajab dengan keluarganya. 

Baca Juga

Memilukan, Perempuan Hamil di Gaza Terpaksa Operasi Caesar Tanpa Dibius

Mobil ambulans dalam kondisi hancur tak berbentuk dan terbakar, tampaknya akibat serangan senjata berat. Sementara mobil yang dinaiki 
Hind yakni minivan hitam juga hancur dipenuhi lubang bekas peluru.

“Hind terbunuh dalam kondisi kesepeian saat (tentara) pendudukan pertama kali mengebom ambulans yang hendak menyelamatkannya, hanya beberapa meter darinya, mengakibatkan terbunuhnya paramedis Bulan Sabit Merah, Yousef Zaino dan Ahmed Al Madhoun,” bunyi pernyataan PRCS di media sosial X.

Jenazah Hind dan keluarganya serta dua petugas PRCS ditemukan pada 10 Februari setelah 12 hari dinyatakan hilang.

Editor: Anton Suhartono