Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penjelasan Pakar, Mengapa Gempa M7,5 di Jepang Bisa Picu Guncangan Lebih Besar
Advertisement . Scroll to see content

Rekor, Bayi Terkecil Seukuran Telapak Tangan Lahir di Jepang

Rabu, 27 Februari 2019 - 13:17:00 WIB
Rekor, Bayi Terkecil Seukuran Telapak Tangan Lahir di Jepang
Bayi lahir prematur dengan bobot 268 gram di RS Universitas Keio (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Bayi terkecil di dunia lahir di Jepang 5 bulan lalu. Meski lahir prematur, kondisi anak sehat dan kini tumbuh seperti bayi normal.

Menurut keterangan Rumah Sakit Universitas Keio, bayi itu lahir di usia kandungan 24 pekan atau sekitar 6 bulan dengan bobot 268 gram. Ukurannya sama dengan telapak tangan orang dewasa.

Operasi Caesar terpaksa dilakukan di usia kandungan 24 pekan karena pertumbuhannya di rahim berhenti.

Selama menjalani perawatan di RS dan rumah, berat badan sang bayi naik signifikan menjadi 3,2 kilogram. Dia diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada pekan lalu.

"Saya hanya bisa bilang senang dia tumbuh sebesar ini. Sejujurnya, pada awalnya saya tak yakin dia akan selamat," kata ibu sang bayi, yang identitasnya disembunyikan, dikutip dari AFP, Rabu (27/2/2019).

Takeshi Arimatsu, dokter spesialis yang merawat anak tersebut, mengatakan, kasus kelahiran prematur dan ukuran tubuh kecil bukan menjadi alasan bayi tak punya masa depan. Bahkan sebenarnya dia bisa dirawat sendiri di rumah asal mendapat nutrisi yang sesuai.

RS Universitas Keiko menyebut anak itu merupakan pemegang rekor bayi terkecil yang bisa keluar dari rumah sakit dalam keadaan sehat. Rekor sebelumnya dipegang bayi asal Jerman yakni dengan berat 274 gram, disusul dengan bayi yang lahir di rumah sakit Universitas Iowa, Amerika Serikat.

Sementara bayi terkecil di dunia lahir pada 2015 di Jerman dengan berat hanya 252 gram, meski kondisi kesehatannya tak sebaik kasus lainnya.

Menurut data Unicef, Jepang merupakan salah satu negara dengan kasus kematian bayi terendah di dunia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut