Remaja Perempuan Tewas karena Salah Ambil Pasta Gigi yang Ternyata Racun Tikus

MUMBAI, iNews.id - Seorang remaja perempuan di India meninggal setelah menggosok gigi. Dia salah mengambil pasta gigi yang ternyata racun tikus. Perempuan bernama Afsana Khan asal Dharavi itu meninggal setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Dikutip dari Gulf News, Selasa (14/9/2021), peristiwa terjadi pada 3 September di rumah perempuan 18 tahun itu. Afsana bangun pagi lalu menyikat gigi, aktivitas yang dilakoninya rutin.

Baca Juga

Terekam Kamera, Pria Ini Coba Bunuh Diri di Masjidilharam Makkah

Namun tanpa disadari, Afsana mengambil krim racun tikus yang ditaruh di samping pasta gigi. Tak pelak sebagian racun tikus memasuki tubuh Afsana.

Dia baru sadar setelah mengetahui rasa dan baunya berbeda. Afsana berusaha membersihkan racun dari mulut, namun efeknya juga langsung dirasakan yakni pusing dan mual. 

Baca Juga

Remaja Ini Jadi Orang Termuda yang Mencapai Puncak Tertinggi Kedua di Dunia K2

Kelamaan dia juga merasakan sakit perut yang luar biasa, sehingga meminum beberapa obat untuk mengatasinya. Karena tak ada perubahan dia pun pergi ke rumah sakit. Namun lagi-lagi tak ada perubahan meskipun tiga rumah sakit didatanginya.

Semua itu dia lakukan sendiri karena takut dimarahi jika memberi tahu orangtuanya. Hingga pada Minggu (12/9/2021), Afsana menceritakan kejadian sebenarnya karena sudah tak tahan dengan penderitaan tersebut. 

Baca Juga

Menegangkan, Remaja Ini Berusaha Rebut Kendali dari Pilot untuk Jatuhkan Pesawat

Dia pun dibawa ke Rumah Sakit Sir JJ untuk dirawat. Meski semua upaya sudah dilakukan, Afsana tak bisa bertahan dan meninggal pada malam harinya.

Hasil pemeriksaan medis mengungkap, Afsana meninggal karena keracunan. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis forensik Kepolisian Dharavi yang menemukan sampel racun.

Meskipun kasus kematian ini tergolong kecelakaan, kepolisian tetap menggelar penyelidikan.

Diketahui Afsana putus sekolah selama pandemi Covid-19. Keluarganya mencari nafkah dengan berjualan buah kecil-kecilan.

Editor: Anton Suhartono