Remdesivir, Obat Covid-19 yang Digunakan Donald Trump Tak Mujarab Cegah Kematian

JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memastikan obat remdesivir tak terbukti efektif mencegah kematian serta mempercepat kesembuhan akibat Covid-19.

Remdesivir merupakan salah satu dari beberapa obat yang diteliti melibatkan lebih dari 11.000 orang di 30 negara untuk mengetahui keefektivitasannya melawan virus corona. WHO mendukung penelitian tersebut.

Baca Juga

Siapa Shaikha Al Nowais? Perempuan Cantik UEA yang Tampil di Panggung Global

Obat ini juga digunakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk penyembuhan saat menjalani perawatan Covid-19. Gejala yang dialaminya hilang dalam 2-3 hari, meskipun Trump juga menggunakan obat lain.

"Tampaknya memiliki sedikit efek atau tidak ada terhadap pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, ditunjukkan dengan keseluruhan kasus kematian," demikian hasil penelitian, seperti dikutip dari AFP, Jumat (16/10/2020).

Baca Juga

Pakar UGM: Remdesivir untuk Keadaan Darurat, Obat Covid-19 Belum Ada

Data yang belum diterbitkan secara resmi dalam jurnal ilmiah itu bertolak belakang dengan setidaknya dua penelitian di AS yang menunjukkan remdesivir dapat mengurangi durasi rawat inap di rumah sakit untuk pasien Covid-19.

AS mengesahkan penggunaan darurat obat yang dibuat oleh perusahaan farmasi Gilead Sciences tersebut sejak 1 Mei lalu yang kemudian disusul Uni Eropa. Remdesivir awalnya dibuat untuk mengobati Ebola.

Baca Juga

Bos WHO Tedros: Virus Corona Terjadi Secara Alami

Editor: Anton Suhartono