Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Airlangga Terbang ke AS Pekan Depan, Finalisasi Negosiasi Tarif Dagang Trump
Advertisement . Scroll to see content

Ribuan Warga AS Ajukan Diri Bergabung Lawan Tentara Rusia di Ukraina

Jumat, 04 Maret 2022 - 19:47:00 WIB
Ribuan Warga AS Ajukan Diri Bergabung Lawan Tentara Rusia di Ukraina
Ribuan orang di AS mengajukan diri ke Kedutaan Besar Ukraina agar bisa bergabung dalam perang melawan Rusia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Ribuan orang di Amerika Serikat (AS) mengajukan diri ke Kedutaan Besar Ukraina agar bisa bergabung dalam perang melawan Rusia. Pelamar datang dari berbagai latar belakang. 

Sejumlah mantan pejabat militer hingga warga sipil mendatangi kantor Kedutaan Besar Ukraina di Washington DC untuk mengajukan diri ikut membantu masalah kemanusiaan di Ukraina saat ini. 

Seorang pejabat militer di kedutaan mengatakan, mereka menerima lebih dari 3.000 email dari warga yang ingin pergi ke Ukraina.

"Kami menjawab mereka dan meminta mereka untuk mengisi formulir aplikasi. Setelah itu, kami akan menyaring semua aplikasi dan memeriksa siapa yang bisa pergi. Kami sedang dalam proses sekarang," kata pejabat yang meminta tidak disebutkan namanya itu.

Kurang dari setengah dari mereka yang mengirim email telah mengisi aplikasi.

Pejabat itu juga memuji dukungan internasional untuk Ukraina, termasuk dukungan dari Turki, yang dia sebut 'menginspirasi'.

"Kami menerima dukungan materi dan moral. Dukungan Turki, khususnya, sangat berharga bagi kami. Kami berkomitmen untuk membela negara kami," kata pejabat itu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Rabu (2/3/2022) mengatakan, 16.000 tentara asing sedang dalam perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dalam perang melawan pasukan Rusia. Pada hari Kamis (3/3/2022), kelompok pertama pejuang tiba di Ukraina untuk mempertahankan negara melawan Rusia.

Perang Rusia di Ukraina dimulai pada Kamis 24 Februari. Keputusan Rusia mendapat kemarahan internasional. Uni Eropa, AS, Inggris dan sejumlah negara lain menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

Menurut angka PBB, 227 warga sipil telah tewas dan 525 terluka di Ukraina sejak awal perang. Namun, pihak berwenang Ukraina menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 2.000 orang.

Lebih dari 1 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut Badan Pengungsi PBB.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut