Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pidato Kemenangan Pilwalkot New York: Zohran Mamdani Janji Bela Muslim dan Yahudi
Advertisement . Scroll to see content

Ribuan Yahudi Ultra-Orthodoks dan Liberal Bentrok di Tembok Ratapan

Sabtu, 09 Maret 2019 - 12:21:00 WIB
Ribuan Yahudi Ultra-Orthodoks dan Liberal Bentrok di Tembok Ratapan
Bentrok antara kelompok perempuan Yahudi di Tembok Ratapan, Yerusalem. (FOTO: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

YERUSALEM, iNews.id - Ribuan Yahudi ultra-Ortodoks muda bentrok dengan kelompok perempuan Yahudi liberal pada salah satu situs tersuci Yudaisme, Tembok Ratapan, di Yerusalem, Israel.

Puluhan anggota kelompok Women of the Wall yang sedang memperjuangkan hak berdoa, harus dibawa keluar polisi.

Pengunjuk rasa, kebanyakan perempuan, menjawab desakan rabi ultra-Ortodoks untuk mengacaukan peringatan 30 tahun acara tersebut, lapor sejumlah media.

Sejumlah orang dilaporkan cedera di peristiwa tersebut.

Tembok Ratapan di Kota Tua Jerusalem -sisa dari kompleks Kuil Injil- saat ini memiliki bagian terpisah di mana pria dan perempuan berdoa.

The Jerusalem Post melaporkan, 150 anggota kelompok bertemu dengan lebih dari 10.000 perempuan ultra-Ortodoks pada Jumat pagi, saling mengejek.

Sebagian pengunjuk rasa perempuan mengatakan kepada koran Haaretz bahwa mereka dibawa ke sana dengan menggunakan bus oleh sekolah keagamaan mereka untuk menghambat kelompok itu memasuki Tembok Ratapan.,

"Saat berdoa, friksi terjadi antar para jemaat, termasuk Women of the Wall, dalam bentuk menyumpah dan berbagai komentar," kata polisi, seperti dilaporkan BBC, Sabtu (9/3/2019).

Lewat sebuah cuitan, Women of the Wall menyatakan dua anggotanya harus dirawat karena kejadian itu. Kelompok tersebut kemudian dikawal ke bagian lain tembok yang memungkinkan jemaat non-tradisional berdoa.

Koran Haaretz melaporkan, ratusan laki-laki ultra-Ortodoks juga berusaha menembus barikade polisi untuk memasuki kelompok perempuan, tetapi polisi berhasil mendorong kembali mereka.

Polisi menyebut pihaknya menangkap satu pria yang berusaha menyerang perwira polisi.

Rabbi Tembok Barat, Shmuel Rabinowitz, meminta kedua pihak untuk tenang.

"Untuk menjaga Tembok Ratapan sebagai tempat persatuan dan bukannya perpecahan."

Selama 30 tahun, kelompok Women of the Wall berjuang menentang peraturan yang melarang perempuan mengenakan skarf doa, berdoadan membaca Taurat bersama-sama dengan suara keras di tempat itu.

Menurut tradisi Yahudi Ortodoks, perempuan seharusnya tidak melakukan ritus keagamaan ini.

Karena tekanan partai ultra-Ortodoks, pemerintah Israel pada 2017 menghapus rencana membuat tempat berdoa semua jenis kelamin di tembok.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut