Rilis Jumlah Pasukan Ukraina yang Tewas, Kemhan Rusia: Zelensky Takut Beri Tahu ke Rakyatnya
MOSKOW, iNews.id - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia, Sabtu (16/4/2022), merilis jumlah korban tewas dari pihak Ukraina sejak operasi militer khusus pada 24 Februari. Disebutkan 23.367 orang, yakni personel militer, sipil bersenjata, dan tentara bayaran asing, tewas terhitung hingga Sabtu kemarin.
Juru Bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, Ukraina kehilangan pasukan paling banyak di Kota Mariupol yakni sekitar 4.000 personel, termasuk tentara bayaran asing dan kelompok neo-Nazi terkait dengan resimen Azov dan Aidar.
Dia juga menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sengaja menyembunyikan jumlah prajuritnya yang tewas. Menurut Konashenkov, Zelensky takut memberi tahu kepada rakyat Ukraina jumlah sebenarnya.
Konashenkov menegaskan, Rusia memiliki bukti laporan jumlah korban tewas dari pihak Ukraina. Dokumennya terdiri atas file-file angka korban akan segera dirilis.
Saat wawancara dengan CNN pada Jumat lalu, Zelensky mengklaim pihaknya kehilangan antara 2.500 hingga 3.000 tentara sejak perang berlangsung. Sementara militer Rusia kehilangan sekitar 20.000 personel.
Pernyataan itu telah dibantah Rusia. Hingga bulan lalu, Kemhan Rusia menyebutkan tentara Beruang Merah yang tewas lebih dari 1.345 personel.
Pada kesempatan itu Konashenkov juga menjelaskan serangan yang dilakukan dalam 24 jam terakhir. Pasukan Rusia menyerang 16 lokasi militer dengan rudal berpresisi tinggi, termasuk enam fasilitas peralatan militer dan tujuh markas pasukan. Salah satu lokasi strategis yang dihancurkan adalah pabrik tank.
Selain itu serangan udara Rusia juga menghancurkan 67 titik pasukan Ukraina serta peralatan di berbagai penjuru Ukraina.
Pasukannya juga menembak jatuh satu pesawat angkut militer Ukraina di dekat Odessa. Pesawat itu sedang membawa sejumlah besar senjata bantuan dari negara-negara Barat ke Ukraina.
Rusia menegaskan, serangan terhadap pengiriman senjata dari luar Ukraina adalah tindakan yang sah.
Editor: Anton Suhartono