Rouhani Akhirnya Siap Berunding jika AS Cabut Sanksi, Pompeo Ragu
DUBAI, iNews.id - Iran menyatakan siap mengadakan perundingan dengan Amerika Serikat (AS) jika negara adidaya itu mencabut sanksi dan kembali ke kesepakatan nuklir 2015. Hal itu diungkapkan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi, Minggu (14/7/2019).
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan perundingan mengenai kesepakatan yang lebih jauh soal masalah nuklir dan keamanan dengan Iran.
Namun Iran ingin melakukan pembicaraan dengan syarat antara lain bisa mengekspor minyak sebanyak yang mereka lakukan sebelum AS menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.
"Kami selalu percaya pada perundingan, jika mereka (AS) mencabut sanksi, mengakhiri tekanan ekonomi yang diberlakukan dan kembali ke kesepakatan, kami siap mengadakan pembicaraan dengan Amerika hari ini, sekarang, dan di mana saja," kata Rouhani, seperti dilaporkan Reuters, Senin (15/7/2019).
Namun, dalam sebuah wawancara dengan The Washington Post, Pompeo menolak gagasan Rouhani.
"Itu merupakan tawaran yang sama yang dia tawarkan kepada John F Kerry dan Barack Obama," ujar Pompeo, merujuk pada mantan menteri luar negeri dan presiden AS.
"Presiden Trump jelas akan membuat keputusan akhir. Tetapi ini adalah jalan yang telah dilalui oleh pemerintahan sebelumnya dan itu mengarah pada (kesepakatan nuklir Iran) yang menurut pemerintahan ini, Presiden Trump, dan saya, sama-sama bencana," tutur Pompeo.
Konfrontasi antara AS dan Iran kian meningkat dan setelah Republik Islam itu menjatuhkan drone pengintai AS. Trump membatalkan serangan udara balasan atas Iran di menit-menit terakhir.
Sementara itu, Prancis, Inggris, dan Jerman, yang menjadi pihak lain dalam kesepakatan nuklir 2015, menyatakan mereka kini 'disibukkan' dengan eskalasi ketegangan di wilayah Teluk.
"Kami percaya bahwa saatnya telah tiba untuk bertindak secara bertanggung jawab dan mencari cara untuk menghentikan peningkatan ketegangan dan melanjutkan dialog," kata mereka dalam pernyataan bersama yang dirilis oleh kantor presiden Prancis.
Kendati menyerukan pembicaraan dengan para pemimpin Iran, Trump mengatakan pada Rabu lalu bahwa sanksi AS terhadap Iran akan segera meningkat secara signifikan.
Sanksi AS saat ini menargetkan sokongan ekonomi utama Iran terutama dari ekspor minyak mentah. Sebagai tanggapan, Iran melanggar komitmennya di bawah kesepakatan dan meningkatkan pengayaan uranium.
Editor: Nathania Riris Michico