Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dongkolnya Iran atas Rencana AS Uji Coba Nuklir, Singgung Serangan 22 Juni
Advertisement . Scroll to see content

Rouhani ke Arab Saudi: Kita Tetangga Satu Sama Lain, Bukan dengan AS

Jumat, 27 September 2019 - 10:10:00 WIB
Rouhani ke Arab Saudi: Kita Tetangga Satu Sama Lain, Bukan dengan AS
Presiden Iran Hassan Rouhani. (FOTO: Atta Kenare/AFP/Getty Images)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan kepada negara-negara Islam di Timur Tengah untuk bergabung dalam sebuah koalisi dan berjanji tidak saling menyerang. Hal itu dia sampaikan di hadapan Sidang Umum PBB.

"Keamanan di Arab Saudi bisa terjamin jika (Arab Saudi) berhenti menyerang Yaman, daripada mengundang pihak asing," kata Rouhani, dalam pidatonya di hadapan Sidang Umum PBB di New York, seperti dilaporkan Deutsche Welle, Jumat (27/9/2019).

Presiden Iran itu mengajak negara-negara di kawasan Timur Tengah bergabung dalam sebuah "koalisi harapan" untuk menandingi upaya AS yang ingin menggalang koalisi Barat melawan Iran.

Rouhani juga mengecam sanksi ekonomi AS terhadap negaranya. Dia menyebut tidak akan ada negosiasi dengan AS selama sanksi ekonomi terhadap negaranya diberlakukan.

"Saya ingin mengumumkan bahwa respons kami terhadap setiap bentuk negosiasi selama dijatuhi sanksi adalah negatif," tandasnya.

AS, kata dia, harus mencabut sanksi untuk membuka jalan bagi perundingan mengenai kesepakatan nuklir.

"Kami berkomitmen untuk kesepakatan nuklir, tetapi kesabaran Iran memiliki batas," tegas Rouhani.

Presiden AS Donald Trump tahun lalu secara sepihak menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Kekuatan-kekuatan Eropa menentang langkah Trump, termasuk penerapan sanksi ekonomi AS, dan berupaya menjaga kesepakatan itu tetap hidup.

Namun hingga Eropa kini gagal mengajak Trump mengubah pendiriannya.

Rouhani memperingatkan bahwa "satu kesalahan saja" di Kawasan Teluk bisa memicu "kebakaran besar".

"Ketegangan dan konflik membuat wilayah itu berada di tepi kehancuran," ujar Rouhani.

Dalam waktu bersamaan, dia menyerukan kepada Arab Saudi untuk mengakhiri serangannya di Yaman.

"Keamanan Arab Saudi akan terjamin dengan menghentikan agresi di Yaman, daripada mengundang orang asing," kata Rouhani.

Dia juga menambahkan, keamanan regional adalah tanggung jawab negara-negara di kawasan, bukan AS.

"Keamanan tidak akan tercipta dengan senjata dan intervensi Amerika," katanya.

"Keamanan tidak dapat dibeli atau disediakan oleh pemerintah asing."

Rouhani menyerukan agar PBB turut membentuk "koalisi harapan" di wilayah Teluk Persia untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan bagi semua negara.

Menurut Rouhani, sanksi AS terhadap negaranya merupakan yang paling keras dalam sejarah. Dia menyebutkan, AS telah membuat banyak upaya untuk menghilangkan Iran dari keuntungan berpartisipasi dalam ekonomi global.

"Meskipun ada pembatasan yang dibuat oleh AS, pertumbuhan ekonomi Iran tetap mengesankan," tandasnya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut