Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh Laut di Iran Berubah Menjadi Merah Darah, Ini Sebabnya
Advertisement . Scroll to see content

Rouhani: Pembicaraan dengan AS Sia-Sia jika Sanksi Tak Dicabut

Kamis, 12 September 2019 - 08:59:00 WIB
Rouhani: Pembicaraan dengan AS Sia-Sia jika Sanksi Tak Dicabut
Presiden Iran Hassan Rouhani. (FOTO: Reuters/Abdullah Al-deen)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS) tidak akan berarti, kecuali jika sanksi dicabut. Hal itu mereka bahas lewat panggilan telepon, Rabu (11/9/2019).

Gedung Putih pada Selasa (10/9/2019) menyatakan Presiden AS Donald Trump bersedia bertemu Rouhani tanpa prasyarat, sambil tetap mempertahankan tekanan maksimum terhadap Iran.

Rouhani dilaporkan melakukan beberapa perbincangan dengan Macron. Pemimpin Prancis itu mempelopori upaya Eropa menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar.

Kesepakatan yang disebut Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) itu beresiko kandas sejak Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjia itu pada Mei tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

"Seperti yang dilihat pemerintah, parlemen, dan orang-orang Iran, bernegosiasi dengan Amerika Serikat tidak ada artinya selama ada sanksi," kata Rouhani kepada Macron, menurut situs web pemerintah, seperti dikutip AFP, Kamis (12/9/2019).

"Jika perjanjian dengan Eropa diselesaikan, kami siap kembali ke komitmen JCPOA, dan pertemuan antara Iran dan 5 + 1 hanya mungkin ketika sanksi dicabut," ujar dia, menambahkan.

Kesepakatan nuklir itu dicapai pada 2015 antara Iran dan enam kekuatan utama, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Inggris, China, Prancis, Rusia, AS, plus Jerman.

Kesepakatan ini memberi Iran bantuan dari sanksi sebagai imbalan karena mengekang program nuklirnya.

Setahun setelah AS menarik diri, Iran pun mulai kembali mengembangkan program nuklirnya. Ini meningkatkan persediaan uranium yang diperkaya hingga melampaui batas 300 kilogram yang ada dalam kesepakatan dan meningkatkan batas 3,67 persen serta meningkatkan sentrifugal canggih.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut