Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Jenderal Israel Ngotot Bongkar Penyiksaan Tahanan Palestina oleh Tentara Zionis
Advertisement . Scroll to see content

RS Indonesia di Gaza Dijadikan Perisai dan Markas Pasukan Israel, MER-C Marah Besar

Kamis, 21 Desember 2023 - 17:45:00 WIB
RS Indonesia di Gaza Dijadikan Perisai dan Markas Pasukan Israel, MER-C Marah Besar
MER-C marah besar mengetahui Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara dijadikan perisai, bahkan markas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) (Foto: MER-C)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengecam dan marah besar mengetahui Rumah Sakit Indonesia di Gaza dijadikan perisai, bahkan markas Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Rumah Sakit Indonesia berada di Kota Beit Lahiya, Gaza Utara. Meskipun Israel mengklaim telah merebut wilayah utara Gaza, kenyataannya masih kerepotan menghadapi serangan-serangan para pejuang Palestina di daerah tersebut.

Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad mengatakan, RS Indonesia dijadikan markas IDF sejak 2 pekan lalu dan masih berlangsung sampai saat ini.

Dia menjelaskan duduk perkara Israel menjadikan rumah sakit yang dibangun dari sumbangan rakyat Indonesia itu sebagai markas pasukan Zionis.

Pada 6 November, kata dia, Israel menuduh ada temuan terowongan serta marakas Hamas di bawah RS Indonesia. Sehari kemudian, MER-C mengeluarkan pernyataan yang membantah temuan itu seraya menyebutnya tak berdasar.

Sejak itu Israel terus menyerang RS Indonesia termasuk menembaki pasien, petugas medis, serta warga yang mencari perlindungan di dalamnya.

Setelah itu ada kesepakatan gencatan senjata kemanusiaan antara Hamas dan Israel. Momentum itu digunakan untuk memindahkan pasien, petugas medis, serta warga yang mengungsi ke selatan Gaza. 

"Setelah gencatan senjata, kemudian seluruh tenaga medis, pasien, dan warga yang tinggal di Rumah Sakit Indonesia dipaksa untuk dievakuasi. Jadi sebagian mereka dievakuasi ke selatan, ada yang ke tengah, dan beberapa rumah sakit di utara seperti Awda," kata Sarbini, dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).

Praktis, setelah itu RS Indonesia kosong, terbengkalai, dalam kondisi sangat menyedihkan. Bahkan, kata Sarbini, akses menuju RS sulit karena jalan di sekelilingnya diboldozer tentara Zionis.

Meski demikian saat itu ada keinginan dari warga setempat termasuk untuk kerja bakti membersihkannya dengan harapan bisa difungsikan lagi suatu saat kelak.

Namun yang terjadi saat ini, Israel malah menggunakan rumah sakit sebagai tempat perlindungan atau perisai dari ganasnya serangan para pejuang Palestina.

"Apa yang terjadi sekarang, sekitar 2 minggu yang lalu sampai hari ini. Israel menempatkan pasukannya (sebagai) tempat perlindungan, markasnya, itu di Rumah Sakit Indonesia yang dulu pada tanggal 6, mereka menuduh bahwa di situ ada markas Hamas," kata Sarbini.

Dia melanjutkan, Israel sebenarnya gagal menaklukkan Gaza Utara kemudian bersembunyi di tempat-tempat seperti RS Indonesia untuk berlindung.

"Jadi di utara tak ada tempat yang aman bagi Israel untuk bersembunyi, untuk berlindung. Jadi mereka menjadikan Rumah Sakit Indonesia sebagai perisai, perisai, dengan harapan Hamas akan ragu-ragu atau tak akan menyerang dengan senjata-senjata mereka ke tempat perlindungan Israel di Rumah Sakit Indonesia," ujarnya. 

Oleh karena itu, lanjut Sarbini, MER-C mengecam penggunaan RS Indonesia sebagai markas pasukan Israel.

"Kita mendesak kepada israel agar kembali ke aturan-aturan humaniter, hukum internasional, untuk menjadikan rumah sakit sebagai tempat yang netral. tempar di mana tidak ada pertempuran di situ. Kita sangat marah, Israel menjadikan RSI ini sebagai perisai," katanya. 

Lebih lanjut MER-C mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengirim tim guna melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan Israel di RS Indonesia.

"Kita menginginkan juga kepada WHO untuk bisa mengirim tim untuk melakukan investigasi sehingga tak menjadi presenden buruk di mana mereka menjadikan RS Indonesia sebagai tempat perlindungan," tuturnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut