WASHINGTON DC, iNews.id – Sebuah rudal jelajah berbasis darat yang diluncurkan dari Yaman yang dikuasai kelompok Houthi menghantam sebuah kapal tanker komersial di Laut Merah. Serangan itu menyebabkan kebakaran dan kerusakan pada kapal, meski tidak ada korban jiwa.
Insiden tersebut diungkapkan oleh dua pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) kepada Reuters pada Selasa (12/12/2023) pagi WIB. Salah satu dari mereka mengatakan, serangan terhadap kapal tanker STINDA itu terjadi sekitar 111 km di utara Selat Bab al-Mandab sekitar tengah malam waktu Arab atau pukul 04.00 WIB.
Kekejaman RSF di El-Fasher: Ratusan Mayat Warga Sipil Dikubur di Kuburan Massal, Lainnya Dibakar
“Kapal perusak Angkatan Laut AS USS Mason sudah ada di sana dan memberikan bantuan,” kata para pejabat itu.
Kelompok Houthi terlibat dalam konflik yang menyebar ke seluruh Timur Tengah sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober. Kelompok yang bersekutu dengan Iran itu telah menyerang kapal-kapal yang diduga memiliki afiliasi dengan Israel di jalur pelayaran penting. Houthi bahkan juga menembakkan drone dan rudal ke arah Israel.
Houthi Tebar Ancaman, Kapal Menuju Israel Akan Diserang
Pada Sabtu (9/12/2023), kelompok itu menyatakan mereka akan menyasar semua kapal yang menuju ke Israel, terlepas apa pun kewarganegaraan kapal itu. Mereka juga memperingatkan perusahaan-perusahaan pelayaran internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.
Sampai berita ini ditulis, masih belum jelas apakah STINDA memiliki hubungan dengan Israel atau sedang menuju ke pelabuhan Israel.
Houthi Sita Kapal di Laut Merah, Diduga Punya Hubungan dengan Perusahaan Israel
Houthi, yang saat ini menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mengatakan bahwa serangan mereka itu adalah bentuk dukungan terhadap Palestina. Mereka pun berjanji akan terus melakukan serangan tersebut sampai Israel menghentikan serangannya di Jalur Gaza.
Houthi Ancam Serang Semua Kapal yang Berafiliasi dengan Israel
Selama minggu pertama Desember, tiga kapal komersial diserang di perairan internasional, sehingga kapal perusak Angkatan Laut AS melakukan intervensi di sana. Bulan lalu, Houthi juga menyita sebuah kapal kargo milik Inggris yang memiliki hubungan dengan perusahaan Israel.
Amerika Serikat dan Inggris mengutuk serangan terhadap kapal-kapal tersebut, dan menyalahkan Iran atas perannya dalam mendukung Houthi. Sementara Teheran mengatakan, Houthi mengambil keputusan secara independen.
Arab Saudi telah meminta Amerika Serikat untuk menahan diri dalam menanggapi serangan tersebut.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku