Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

Rumania Siap Tampung 500.000 Pengungsi jika Perang Rusia-Ukraina Pecah  

Rabu, 23 Februari 2022 - 05:44:00 WIB
Rumania Siap Tampung 500.000 Pengungsi jika Perang Rusia-Ukraina Pecah  
Menteri Pertahanan Rumania, Vasile Dincu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BUCHAREST, iNews.id - Rumania menyatakan siap menampung 500.000 pengungsi jika perang Rusia-Ukraina pecah. Lokasi untuk menampung para pengungsi pun telah disiapkan. 

Pernyataan ini disampaikan Menteri Pertahanan Rumania,  Vasile Dincu, Selasa (22/2/2022). Dia mengaku tak berharap akan ada arus migran besar-besaran ke negaranya

"Namun bila itu diperlukan, rumania siap menerima lebih dari 500.000 pengungsi Ukraina," katanya. 

Dincu mengatakan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri telah berkumpul untuk menetapkan daerah-daerah perlindungan pengungsi. Lokasinya berada di sepanjang perbatasan. 

Dia juga mendesak warga Rumania untuk tetap tenang, karena negara mereka tak terlibat perang.

"Konflik bersenjata telah muncul. Saya berharap diplomat yang akan terus berbicara, bukan tentara," katanya. 

Setelah pidato Senin malam yang mengatakan Rusia akan mengakui kemerdekaan daerah-daerah yang memisahkan diri di Ukraina timur, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan Moskow Rusia akan mengirim pasukan ke daerah-daerah itu untuk 'menjaga perdamaian'.

Pengumuman tersebut menuai kecaman global yang luas sebagai pelanggaran Piagam PBB dan hukum internasional. Negara-negara Barat bersumpah untuk menjatuhkan sanksi baru yang keras.

Pada tahun 2014, setelah menginvasi Semenanjung Krimea Ukraina, Moskow mulai mendukung pasukan separatis di Ukraina timur yang melawan pemerintah pusat. Kebijakan iu telah berlangsung selama tujuh tahun terakhir.

PBB memperkirakan, konflik tersebut telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa. Sejak invasi Rusia ke Krimea tahun 2014, Bangsa Tatar telah melaporkan adanya penganiayaan oleh otoritas Rusia.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut