Rumor Vampire Gentayangan Bikin Heboh Malawi
MULANJE, iNews.id – Rumor keberadaan sosok pengisap darah vampire membuat heboh Malawi. Bahkan sampai menimbulkan kekerasan antarkelompok di negara Afrika selatan itu.
Seorang warga Ngolongoliwa, Malawi, Jamiya Bauleni, menceritakan pengalamannya menjadi korban vampire. Apa yang disampaikan Bauleni juga dialami oleh banyak warga lainnya.
Diyakini fenomena vampire ini merupakan bagian dari balas dendam atas pembunuhan yang dilakukan para penyihir atau pelaku praktik ilmu hitam di Malawi.
Ibu satu anak itu mengatakan darahnya diisap oleh seseorang yang datang ke rumahnya di Distrik Thyolo pada 2 Oktober 2017.
"Ini bukan kabar angin. Darah saya diisap," kata Bauleni, dikutip dari AFP, Selasa (5/12/2017).
Diceritakannya, saat itu dia sedang tidur di kamar. Dia melihat ada cahaya dari atap rumah. Tak lama setelah itu tangan kirinya seperti ada yang memegang dan menusuk. Sebelum pingsan dia mengaku melihat seseorang meninggalkan kamar.
Ketika sadar Bauleni mendapati dirinya sudah berada di klinik. Namun dia enggan melaporkan serangan ini.
Saksi lain, Florence Kalunga (27), mengaku diserang vampire juga saat tidur, padahal suami Florence berada di sampingnya.
Dia melihat cahaya seperti api. "Saya mendengar pintu dibuka. Saya merasakan sesuatu seperti jarum di jari," ungkapnya.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, rumor mengenai makhluk aneh yang diyakini berasal dari Mozambiq itu menyebar sampai ke distrik dekat perbatasan, seperti Mulanje dan Phalombe.
Sedikitnya tujuh orang tewas dibunuh di Mulanje karena diduga sebagai vampire.
Biasanya kemarahan warga yang merasa menjadi korban vampire diarahkan ke orang-orang kaya. Rumah seorang pengusaha Orlendo Chaponda di Thyolo pernah diserang sekitar 2.000 warga yang membawa korek api dan batu pada 20 September.
"Mereka curiga saya yang menyembunyikan para pengisap darah itu. Mereka bisa membunuh saya kalau saat itu bertemu dengan saya," ungkapnya.
Polisi sampai harus membubarkan massa menggunakan gas air mata setelah lima jam.
"Tidak ada faktanya soal pengisap darah, tapi hanya orang-orang cemburu yang ingin mengambil keuntungan untuk menyerang oang kaya. Jika Anda punya mobil bagus, maka Anda disebut pengisap darah," kata Chaponda.
Sedikitnya 250 orang ditangkap di Malawi terkait kerusuhan soal isu vampire. Presiden Malawi Peter Mutharika pun dipaksa mundur karena tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini.
"Tidak ada bukti soal pengisap darah. Itu hanya kebohongan yang dibuat untuk membuat kondisi tidak stabil. Siapa pun yang menyebarkan rumor ini akan berhadapan dengan hukum," tegasnya.
Editor: Anton Suhartono