Rusia Bakal Hancurkan Jet Tempur F-16 Ukraina meski Disimpan di Pangkalan Negara Barat
MOSKOW, iNews.id - Rusia bakal menghancurkan jet tempur F-16 Ukraina serta pangkalan-pangkalannya di mana pun berada, termasuk di luar Ukraina. Pesawat bantuan negara Barat beserta pangkalannya merupakan target yang sah untuk diserang jika mengancam wilayah Rusia.
Ketua Komite Pertahanan Majelis Rendah Duma Andrey Kartapolov mengatakan, jika jet tempur F-16 tidak digunakan untuk menyerang wilayah Rusia atau hanya disimpan di pangkalan udara asing dengan tujuan untuk dikirim ke Ukraina, maka tak akan diserang.
Namun, jika jet-jet tersebut diterbangkan dari pangkalan asing dan melakukan serangan mendadak terhadap pasukan Rusia, baik jet tempur maupun pangkalan tempat mereka ditempatkan akan menjadi target yang sah.
“Mengenai (kemampuan) untuk menembak jatuh (F-16), kami mampu menembak jatuh apa pun, di mana pun,” katanya, dikutip dari RT, Selasa (11/6/2024).
Pernyataan itu disampaikan setelah kepala Komando Angkatan Udara (AU) Ukraina Sergei Golubtsov mengatakan, beberapa jet tempur F-16 yang disumbangkan negara Barat untuk Ukraina akan ditempatkan di pangkalan udara asing.
Dia menjelaskan, hanya sebagian jet yang akan ditempatkan langsung di Ukraina sesuai dengan jumlah pilot yang dilatih untuk mengoperasikan pesawat tersebut. Jet-jet lainnya akan disimpan sebagai cadangan di pangkalan yang aman di luar negeri, sehingga tidak menjadi sasaran militer Rusia.
Golubtsov menambahkan sejauh ini empat negara sudah sepakat untuk mengirim F-16 ke Ukraina, yakni Belgia, Denmark, Norwegia, dan Belanda. Namun dia tidak merinci secara pasti berapa banyak pesawat yang akan dikirim. Dia hanya menyebut jumlahnya antara 30 hingga 40 unit dan berpotensi lebih banyak lagi di masa depan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengingatkan jet tersebut telah lama digunakan sebagai bagian dari misi nuklir gabungan yang dipimpin AS.
Dia menegaskan jet tempur buatan AS itu tidak akan mengubah situasi di medan perang. Militernya akan menembak jatuh dan menghancurkan seperti senjata Barat lainnya yang dipasok ke Ukraina.
Editor: Anton Suhartono