Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Uji Coba Rudal Burevestnik Tak Sama dengan Jajal Senjata Nuklir
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Copot Komandan Perang di Ukraina Surovikin, Diganti Jenderal Gerasimov

Kamis, 12 Januari 2023 - 13:31:00 WIB
Rusia Copot Komandan Perang di Ukraina Surovikin, Diganti Jenderal Gerasimov
Valery Garasimov ditunjuk Menhan Rusia Sergei Shoigu sebagai komandan perang di Ukraina yang baru (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia mencopot komandan operasi militer khusus di Ukraina Jenderal Sergei Surovikin dan menggantikannya dengan Jenderal Valery Gerasimov. Penunjukan Gerasimov dilakukan oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada Rabu (11/1/2023). 

Surovikin ditunjuk pada Oktober lalu menyusul serangan bertubi-tubi atas infrastruktur Rusia di Krimea. Tak jelas alasan pencopotan Surovikin yang hanya menjabat komandan perang di Ukraina sekitar 3 bulan itu. 

Sementara Gerasimov saat ini menjabat kepala Staf Umum militer Rusia.

Pergantian komandan perang ini berlangsung di saat Rusia berupaya merebut Kota Soledar, Donetsk. Kelompok militer swasta Rusia, Wagner Group, terlibat dalam pertempuran sengit di kota pertambangan garam itu.

Bos Wagner Group yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin, mengatakan pasukannya telah menguasai seluruh Soledar dan membunuh sekitar 500 tentara Ukraina.

"Saya ingin mengonfirmasi pembebasan dan pembersihan total wilayah Soledar. Seluruh kota dipenuhi mayat tentara Ukraina," kata Prigozhin, dikutip dari Reuters.

Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meremehkan klaim Wagner soal direbutnya Soledar. Dia menegaskan pertempuran masih berlangsung.

"Negara teroris dan para propagandisnya berpura-pura bahwa sebagian dari kota Soledar sudah menjadi milik Rusia. Namun pertempuran masih berlanjut," kata Zelensky, dalam pesan video pada Rabu tengah malam. 

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan sebanyak 559 warga sipil terjebak di medan pertempuran Soledar, 15 di antaranya anak-anak. Menurut dia tidak mungkin mengevakuasi warga sipil karena pertempuran masih berlangsung. Sebelum perang berkecamuk, populasi di Soledar sekitar 10.500 jiwa.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut