Rusia Dikeroyok, Lebih dari 40 Sekutu dan Mitra AS Beri Bantuan Militer ke Ukraina

WASHINGTON DC, iNews.id – Lebih dari 40 sekutu dan mitra AS telah memberikan bantuan militer kepada Kiev di tengah agresi Rusia terhadap Ukraina. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Dia berdalih, bantuan tersebut ditujukan untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya dari gempuran Moskow.

Baca Juga

Apakah Wali Kota Muslim Pertama New York City Zohran Mamdani Pro-LGBT?

“Bantuan keamanan AS bersama lebih dari 40 sekutu dan mitra terus memperkuat posisi Ukraina untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorialnya, mengamankan kemenangan di medan perang,” kata Blinken, kemarin.

“Dan pada akhirnya (bantuan itu) memperkuat posisi Ukraina di meja perundingan,” ucapnya. 

Baca Juga

Rusia: Upaya AS Mencekik Kami dengan Sanksi Sia-Sia Belaka

Sebelumnya, Washington DC mengumumkan akan memberikan paket bantuan keamanan lagi senilai 1 miliar dolar AS ke Ukraina. Bantuan itu mencakup amunisi roket berpemandu MLRS, 18 howitzer tambahan, 36.000 butir amunisi artileri, dan dua sistem rudal anti-kapal Harpoon tambahan.

Dengan begitu, kata Blinken, Amerika Serikat telah mengalokasikan bantuan dengan nilai total lebih dari 5,6 miliar AS kepada Ukraina sejak 24 Februari.

Baca Juga

Negosiator Ukraina Ungkap Alasan Mandeknya Perundingan Damai dengan Rusia

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Baca Juga

Kena Sanksi Bertubi-tubi, Ekspor Rusia ke Uni Eropa Malah Naik Lebih dari 2 Kali Lipat

Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, operasi itu juga untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran “genosida” oleh rezim Kiev selama delapan tahun terakhir.

Negara-negara Barat pun menanggapi agresi militer Rusia itu dengan menjatuhkan sanksi komprehensif terhadap Moskow, termasuk embargo terhadap produk energi Rusia. Di sisi lain, AS dan para sekutunya juga gencar mengirimkan peralatan militer ke Ukraina untuk membantu Kiev melawan Moskow.

Rusia telah berulang kali mengecam aliran senjata yang terus-menerus ke Ukraina dari Barat dan sekutu AS lainnya. Menurut Moskow, hal itu sama saja dengan menuangkan minyak ke api dan menggagalkan proses negosiasi.

Editor: Ahmad Islamy Jamil