Rusia Dituduh Racuni Eks Agen, Presiden Putin: Itu Omong Kosong
MOSKOW, iNews.id - Untuk pertama kalinya, Presiden Vladimir Putin secara gamblang membantah berbagai tuduhan yang menyebut Rusia berada dibalik upaya pembunuhan mantan agen Sergei Skripal (66) dan putrinya, Yulia (33), di Salisbury, Inggris.
Bahkan, Putin menyebut tudingan bahwa negaranya menggunakan zat kimia untuk menyerang Skripal merupakan sebuah omong kosong belaka.
"Ini benar-benar omong kosong, sampah, tidak masuk akal jika seseorang di Rusia membiarkan diri mereka melakukan hal seperti itu menjelang pemilihan presiden dan Piala Dunia (di Rusia)," kata Putin, seperti dilansir AFP, Senin (19/3/2018).
Hal ini dia ungkapkan dihadapan para pendukungnya saat menyampaikan pidato ucapan terima karena berhasil memenangkan pilpres Rusia untuk keempat kalinya.
Putin menyebut Rusia siap bekerja sama dengan Inggris dalam penyelidikan serangan zat kimia terhadap Skripal dan putrinya. Namun menurut dia, Inggris enggan menerima tawaran tersebut.
"Rusia siap untuk berpartisipasi dalam penyelidikan yang diperlukan namun tidak ada ketertarikan terhadap hal ini di pihak Inggris," ujar Putin.
"Kami siap bekerja sama meski mengalami kesulitan," kata dia, menambahkan.
Pekan lalu, Pemerintah Inggris menyatakan Rusia berada di balik serangan zat kimia terhadap Sergei Skripal dan putrinya. Hal ini didasarkan pada temuan zat kimia yang digunakan untuk membunuh Skripal merupakan senjata yang dikembangkan pada era Uni Soviet.
Menanggapi singkap bungkam Putin atas hal ini, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia. Selain itu, Inggris juga membekukan aset Rusia dan memutus hubungan diplomatik dengan Rusia.
Editor: Nathania Riris Michico