Rusia: jika Markas PBB Dipindahkan, AS Tak Bisa Lagi Selewengkan Dana Besar
NEW YORK, iNews.id – Rusia menilai sulit untuk memindahkan kantor pusat PBB dari Amerika Serikat (AS). Salah satu alasannya, Washington DC tidak akan pernah setuju atas rencana semacam itu.
Pasalnya, hal tersebut dapat menyebabkan AS kehilangan kesempatan untuk menyalahgunakan hak istimewa sebagai negara tuan rumah. Tak hanya itu, Moskow juga menilai pemindahan markas PBB dari New York ke negara lain bakal membuat AS tak bisa lagi menyelewengkan sejumlah besar dana internasional.
“Pertama, untuk melakukan (pemindahan kantor pusat PBB) ini, diperlukan persetujuan dari setidaknya dua pertiga negara anggota PBB. Karena sejumlah keadaan, sangat sulit untuk mencapai sejumlah orang yang mendukung relokasi markas ini,” kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia kepada kantor berita Sputnik.
"Selain itu, orang Amerika sendiri tidak akan pernah setuju dengan ini, karena bagi mereka itu adalah prestise, dan, khususnya, kesempatan untuk menyalahgunakan kewajiban mereka sebagai negara tuan rumah organisasi, serta banyak uang,” ucapnya, seperti dikutip pada Jumat (5/5/2023).
Nebenzia mengatakan, berdasarkan perkiraan, Kota New York menerima dana sekitar 5 miliar AS per tahun karena keberadaan kantor pusat PBB di sana. Kota ini juga mendapat keuntungan lain lantaran para diplomat dari 193 negara tinggal di situ.
Kepemimpinan Rusia di Dewan Keamanan PBB dibayangi oleh penundaan penerbitan visa untuk Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov beserta rombongan persnya oleh AS selaku negara tuan rumah markas permanen PBB. Hal ini membuat Lavrov menyarankan agar kantor PBB dipindahkan saja ke kota lain di luar AS.
Menurut Nebenzia, wacana pemindahan markas PBB pernah dibahas pada 1990-an. Kala itu, banyak negara—dan bahkan bukan hanya Rusia—mendesak Amerika agar memenuhi tugas sebagai tuan rumah. Para diplomat pada waktu itu sampai pada pertanyaan apakah mereka harus memindahkan PBB ke tempat lain.
Editor: Ahmad Islamy Jamil