MOSKOW, iNews.id – Rusia kembali memberikan pesan keras kepada Amerika Serikat terkait bantuan senjata dari Barat beserta sekutunya ke Ukraina. Moskow mengingatkan, jangan sampai AS mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova mengatakan, jika AS nekat mengirimkan senjata semacam itu Ukraina, Washington DC bakal menjadi pihak yang terlibat langsung dalam konflik dengan Moskow. Karenanya, Moskow pun berhak mempertahankan wilayahnya dengan cara apa pun yang bisa dilakukan Rusia.
Pernah Kirim Drone ke Korea Utara, Mantan Presiden Korea Selatan Ini Didakwa Menguntungkan Musuh
“Amerika Serikat dan sekutunya, yang memasok senjata ke rezim Kiev, sebenarnya menjadi kaki tangan dalam kejahatan perangnya,” kata Zakharova kepada wartawan, Kamis (15/9/2022), seperti dikutip kantor berita Sputnik.
“Jika Washington memutuskan untuk memasok Kiev dengan rudal jarak jauh, maka ia akan melewati ‘garis merah’ dan menjadi sasaran langsung pihak dalam konflik. Kami berhak mempertahankan wilayah kami dengan segala cara yang tersedia bagi kami,” ujar diplomat perempuan itu.
Iran Kini Gabung Organisasi Keamanan Asia yang Didirikan Rusia dan China
Rusia tampaknya mulai mencium gelagat AS bakal mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina. Pasalnya, Zakahrova menyebut kemungkinan pengiriman senjata itu ke Kiev sebanding dengan situasi ketika rudal berbasis darat buatan AS akan dikerahkan di negara-negara Eropa yang menjadi sekutu Amerika.
Jika itu terjadi, rudal-rudal tersebut jelas mampu mengenai target di wilayah Rusia.
Impor Gas Jepang dari Rusia Naik 3 Kali Lipat di Tengah Sanksi soal Ukraina
“Dalam skenario seperti itu, kami akan dipaksa untuk merespons secara memadai, menurut pendapat saya, ini jelas. Langkah yang tidak bertanggung jawab seperti itu akan sangat tidak stabil, berkontribusi pada peningkatan ketegangan tambahan dan memicu perlombaan senjata,” ucap Zakharova.
Narendra Modi dan Xi Jinping Bakal Bertemu, Pertama sejak Konflik Maut di Perbatasan India-China
Sebelumnya, pengiriman rudal jarak jauh dari AS ke Eropa dilarang lewat Kesepakatan Kekuatan Nuklir Jarak Menengah. Perjanjian itu ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet pada 8 Desember 1987.
Pada 2 Agustus 2019, AS secara resmi keluar dari kesepakatan itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku