MOSKOW, iNews.id – Rusia mengerahkan dua jet tempur jenis Sukhoi Su-30 untuk mengawal sepasang pesawat pembom strategis B-1B milik AS di atas Laut Hitam, Selasa (19/10/2021). Insiden tersebut berlangsung di tengah kunjungan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, di kawasan itu.
Reuters melansir, B-1B adalah jenis pesawat supersonik yang digunakan Amerika Serikat pada era Perang Dingin. Pesawat itu pada awalnya dirancang untuk membawa bom nuklir dan rudal. Akan tetapi, B-1B kini hanya membawa muatan konvensional.
Pernah Kirim Drone ke Korea Utara, Mantan Presiden Korea Selatan Ini Didakwa Menguntungkan Musuh
“Awak pesawat tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai dua pembom B-1B strategis supersonik Angkatan Udara AS yang didampingi oleh dua pesawat pengisian bahan bakar KC-135, dan mengawal mereka di atas perairan Laut Hitam,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang disertai dengan rekaman video pesawat AS dalam penerbangan itu.
“Setelah pesawat-pesawat tempur asing berpaling dari perbatasan negara Rusia, para prajurit Rusia dengan selamat kembali ke pangkalan udara asal mereka,” kata Kemhan Rusia lagi.
Libatkan 20 Kapal Perang, Rusia Gelar Latihan Tembak Skala Besar di Laut Hitam
Menurut pernyataan itu, pesawat tempur Rusia telah melakukan penerbangan yang sesuai dengan aturan wilayah udara internasional. Kemhan Rusia juga mengungkapkan, tidak ada wilayah perbatasan negara itu yang dilanggar oleh pesawat AS.
Insiden serupa yang melibatkan pesawat B-1B juga terjadi pada Minggu (17/10/2021) di atas Laut Jepang. Beberapa hari sebelumnya, insiden lain melibatkan kapal perusak Angkatan Laut AS di perairan Timur Jauh Rusia.
Wah, Presiden Ukraina Sebut Ada Kemungkinan Negaranya Perang Habis-habisan dengan Rusia
Air Force Magazine pada awal bulan ini melaporkan, pesawat pembom B-1B digunakan dalam serangkaian latihan dengan sekutu NATO di seluruh Eropa—yang meliputi Arktik, Baltik, dan Laut Hitam.
Menhan AS Lloyd Austin mengunjungi Ukraina pada Selasa (19/10/2021). Dalam kesempatan itu, dia menyebut Rusia sebagai penghalang bagi perdamaian di Ukraina Timur. Austin pun meminta Moskow untuk mengakhiri kegiatan yang memicu destabilisasi di Laut Hitam dan di sepanjang perbatasan Ukraina.
Sementara itu, Rusia justru menyalahkan Ukraina atas kurangnya kemajuan dalam menerapkan kesepakatan damai yang mencakup Ukraina Timur. Namun, tudingan Moskow itu dibantah oleh Kiev.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku