Rusia Makin Perkasa, Pasukan Ukraina Mundur dari Avdiivka gara-gara Kehabisan Amunisi
KIEV, iNews.id – Pasukan Ukraina mundur dari Kota Avdiivka yang sudah porak-poranda di bagian timur negara itu, akibat kehabisan amunisi untuk melawan Rusia. Kabar tersebut diungkapkan oleh panglima militer Ukraina yang baru saja menjabat, Jenderal Oleksandr Syrskyi, pada Sabtu (17/2/2024).
Menurut dia, penarikan pasukan pada akhir pekan ini bertujuan untuk menyelamatkan para tentara Ukraina agar tidak dikepung sepenuhnya oleh pasukan Rusia setelah pertempuran sengit selama berbulan-bulan di daerah itu.
Syrskyi mengatakan, pasukan Ukraina telah kembali ke posisi yang lebih aman di luar Avdiivka. Sebelum meletusnya perang dengan Rusia, kota itu memiliki berpenduduk 32.000 jiwa.
“Saya memutuskan untuk menarik unit kami dari kota dan beralih ke pertahanan dari garis yang lebih menguntungkan untuk menghindari pengepungan dan menjaga nyawa serta kesehatan prajurit,” kata Syrskyi, seperti dikutip dalam pernyataan yang dirilis Angkatan Bersenjata Ukraina.
Kondisi itu membuka jalan bagi kemajuan terbesar Rusia sejak Mei 2023, ketika mereka merebut Kota Bakhmut. Penarikan pasukan tersebut diumumkan Syrskyi ketika Ukraina menghadapi kekurangan amunisi yang parah. Sementara pada saat yang sama, bantuan militer dari Amerika telah tertunda selama berbulan-bulan karena belum adanya persetujuan di Kongres AS.
Hilangnya Avdiivka, setelah hampir dua tahun agresi militer skala besar Rusia, bisa menjadi alasan yang kuat bagi Presiden Volodymyr Zelensky untuk memohon bantuan militer yang lebih mendesak kepada Barat.
Pada Kamis (15/2/2024), Presiden AS Joe Biden sudah mengatakan bahwa Avdiivka berisiko jatuh ke tangan pasukan Rusia karena kekurangan amunisi. Namun, sudah berbulan-bulan pula para anggota Kongres dari Partai Republik menentang paket bantuan militer AS yang baru untuk Kiev.
Menurut Reuters, dengan direbutnya Avdiivka, jalan Rusia untuk mengamankan kendali penuh atas dua provinsi yang membentuk kawasan industri Donbas semakin terbuka lebar. Hal itu juga dapat memberikan kemenangan kepada Presiden Vladimir Putin di medan perang saat dia berupaya untuk terpilih kembali di Pilpres Rusia pada bulan depan.
Editor: Ahmad Islamy Jamil