Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Minta Komunitas Internasional Tekan Ukraina untuk Tidak Serang Fasilitas Nuklir Zaporizhzhia

Senin, 29 Agustus 2022 - 20:18:00 WIB
Rusia Minta Komunitas Internasional Tekan Ukraina untuk Tidak Serang Fasilitas Nuklir Zaporizhzhia
pembangkit nuklir Zaporizhzhia. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Kremlin meminta masyarakat internasional menekan Ukraina agar mengurangi ketegangan militer di pembangkit nuklir Zaporizhzhia. Rusia juga menuduh Kiev membahayakan Eropa menjelang kunjungan pengawas nuklir PBB ke fasilitas itu.

Hal ini disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam konferensi pers Senin (29/8/2022). Dia ditanya apa yang ingin dilakukan Moskow untuk meredakan situasi di pembangkit listrik.

"Tekanan di pihak Ukraina untuk menghentikan penembakan dapat mengurangi ketegangan militer. Semua negara wajib menekan Ukraina agar berhenti mengekspos benua Eropa pada bahaya," katanya.

Peskov mengatakan Moskow menyambut baik misi yang akan datang dan siap bekerja sama dengan IAEA. Namun, Rusia tidak berbicara tentang kemungkinan menciptakan zona demiliterisasi di pabrik. Hal itu yang diminta oleh Amerika Serikat (AS).

Di hari yang sama, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan akan memeriksa pabrik minggu ini. Tim IAEA sedang dalam perjalanan ke fasilitas tersebut. 

Fasilitas nuklir Zaporizhzhia telah menjadi fokus perhatian internasional. Sementara Ukraina dan Rusia saling menuduh terus melakukan serangan di fasilitas tersebut.

Fasilitas Zaporizhzhia merupakan yang terbesar di Eropa. PLTN ini diawaki oleh staf Ukraina dan terhubung ke jaringan listrik Ukraina. Pasukan Rusia menguasainya pada awal Maret sebagai bagian dari apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Baik Rusia dan Ukraina telah membantah menembaki pabrik Zaporizhzhia dalam beberapa pekan terakhir. Masing-masing juga menuduh yang lain sebagai pelakunya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut