Rusia Mungkin Gempur Ukraina Habis-habisan, Warga AS Diminta Segera Pergi
KIEV, iNews.id - Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya untuk sebisa mungkin segera meninggalkan Ukraina. Kedutaan Besar AS di Kiev menyatakan ada kemungkinan militer Rusia meningkatkan intensitas serangan pekan ini terkait peringatan HUT ke-31 Kemerdekaan Ukraina.
"Departemen Luar Negeri (AS) memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," bunyi pernyataan kedubes, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (23/8/2022).
Kedubes mendesak warga AS untuk meninggalkan Ukraina melalui jalur darat secara pribadi jika kondisi aman. Akses keluar Ukraina salah satunya melalui Polandia.
Presiden Volodymyr Zelensky pada akhir pekan lalu mengatakan Rusia akan terus membombardir wilayahnya menjelang peringatan HUT Ke-31 Kemerdekaan yang jatuh pada Kamis (24/8/2022). Sepanjang akhir pekan pasukan Rusia membombardir Odessa, kota pelabuhan di Laut Hitam, dengan rudal. Kemudian pada Senin giliran Nikopol, kota di dekat Zaporizhzhia, yang menjadi sasaran serangan artileri.
Dia menyerukan kepada warganya untuk meningkatkan kewaspadaan seraya mengatakan Rusia bisa melakukan sesuatu yang sangat buruk.
Zelensky juga telah memberi tahu soal potensi serangan besar-besaran Rusia kepada para pemimpin dunia, yakni Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Sekjen PBB Antonio Guterres.
"Semua mitra Ukraina telah diberi tahu tentang apa yang bisa disiapkan negara teroris pekan ini," kata Zelensky.
Otoritas Kiev melarang warga menggelar perayaan kemerdekaan secara terbuka. Larangan tersebut sebagai antisipasi meningkatnya ancaman keamanan dari Rusia.
Dalam dokumen yang diteken pemimpin otoritas militer Kiev Mykola Zhyrnov, acara publik, seperti pertemuan dan perayaan lain terkait hari kemerdekaan dilarang sejak Senin hingga Kamis mendatang. Meski jauh dari garis depan pertempuran di selatan, Kiev bisa saja menjadi sasaran tembakan rudal atau roket Rusia. Di Kharkiv, kota di timur laut Ukraina, Wali Kota Ihor Terekhov juga mengumumkan perpanjangan jam malam yang biasanya dimulai pukul 22.00 menjadi 16.00, sampai 07.00 keesokan hari. Aturan ini berlaku efektif pada Selasa sampai Kamis.
Gubernur di Mykolaiv Vitaliy Kim juga mengeluarkan larangan bagi penduduk untuk tidak menggelar pertemuan dalam jumlah besar pada Selasa dan Rabu. Warga juga diminta bekerja dari rumah pada dua hari tersebut.
Kekhawatiran bahwa Rusia akan meningkatkan serangan semakin menjadi setelah Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh intelijen Ukraina terlibat dalam pembunuhan Darya Dugina, putri Alexander Dugin, ideolog terkenal Rusia yang juga guru Presiden Vladimir Putin.
Editor: Anton Suhartono