MOSKOW, iNews.id – Kaum nasionalis Ukraina disebut-sebut meneror penduduk di lingkungan yang berada di bawah kendali mereka di Kota Mauripol. Menurut laporan, kelompok itu setiap hari membantai ratusan warga sipil yang mencoba mengungsi dari kota tersebut.
“Ada bencana kemanusiaan yang mengerikan di Mariupol sebagai akibat dari pelanggaran hukum yang ditimbulkan oleh kaum nasionalis Ukraina,” ungkap Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Mikhail Mizintsev, Minggu (20/3/2022).
“Para bandit yang putus asa dan tidak punya pikiran, menyadari ketidakmungkinan menerima bantuan dari Kiev, meneror lingkungan kota yang masih di bawah kendali mereka,” ujarnya seperti dikutip kantor berita Sputnik.
Siapa Sharif Osman Hadi? Pemimpin Demonstrasi Bangladesh yang Meninggal di Singapura
Dia menuturkan, Rusia menerima informasi yang dapat dipercaya yang menunjukkan kekejaman mengerikan yang dilakukan oleh para militan Ukraina. Menurut data yang dihimpun Moskow, ada 80 higga 235 warga tak berdosa yang dibantai kelompok nasionalis Ukraina setiap hari di Kota Mauripol yang terkepung.
“Ini adalah statistik yang mengerikan selama tiga hari terakhir saja. (Mereka yang tewas) ini adalah orang-orang yang mencoba meninggalkan kota sendirian. Para militan (Ukraina) langsung menembak mereka,” kata Mizintsev.
Komandan Senior Angkatan Laut Rusia Tewas dalam Pertempuran di Ukraina
Dia pun meminta pihak berwenang Mariupol untuk mengambil tindakan dan melawan para bandit di kota tersebut.
Presiden Ukraina Zelensky Minta Bantuan Pertahanan Rudal Israel untuk Lawan Rusia
Sementara Pemerintah Ukraina menyatakan, sebanyak 7.295 orang telah dievakuasi dari sejumlah kota di negara itu melalui koridor kemanusiaan pada Minggu. Sebanyak 3.985 orang di antaranya diungsikan dari Mauripol, menurut laporan Reuters.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengtakan, para pengungsi dievakuasi melalui empat dari tujuh rute yang direncanakan berfungsi.
Adapun ribuan pengungsi dari Mariupol dievakuasi ke Kota Zaporizhzhia. Menurut Vereshchuk, Pemerintah Ukraina berencana mengirim hampir 50 bus ke Mariupol pada Senin (21/3/2022).
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku