Rusia Pamerkan Tank-Tank Ukraina yang Hancur di Medan Perang, Ada M1 Abrams Buatan AS

MOSKOW, iNews.id - Rusia mulai Rabu (1/5/2024) memamerkan puluhan tank dan kendaraan lapis baja milik Ukraina yang hancur dan disita sejak perang pada Februari 2022. Di antara tank-tank tersebut ada M1 Abramas buatan Amerika Serikat (AS) dan Leopard 2 bantuan dari Jerman.

Dikutip dari RT, tank M1 Abrams yang dipamerkan itu direbut tentara Rusia dalam pertempuran tak jauh dari Kota Avdeevka, Donbass.

Baca Juga

Rusia Serahkan Lebih dari 1.000 Jenazah Tentara Ukraina ke Kiev

Pameran digelar di area terbuka dekat Museum Kemenangan dan akan berlangsung selama sebulan. Rusia akan memperingati Hari Kemenangan atas Nazi Jerman pada 9 Mei mendatang.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pameran tersebut juga menghadirkan M1150. Kendaraan lapis baja itu dibuat menggunakan basis tank M1 Abrams, namun fungsi utamanya sebagai penyapu ranjau. Seperti M1 Abrams, kendaraan M1150 direbut tentara Rusia di Avdeevka.

Baca Juga

Beredar Rekaman Video Detik-Detik Tank Abrams AS Dihantam Drone Kamikaze Rusia

Selain itu pameran juga menampilkan 32 kendaraan lain, termasuk tank Leopard 2A6 buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri (IFV) Marder, Bradley IFV buatan AS, AT105 Saxon buatan Inggris, serta kendaraan lapis baja Husky TSV juga buatan Inggris.

Kemhan Rusia juga menunjukkan berbagai jenis senjata kecil serta peralatan teknis buatan NATO, drone, dan sistem komunikasi Ukraina. 

Baca Juga

Wow, Kim Jong Un Kemudikan Tank saat Latihan Perang 

Pameran dibagi menjadi beberapa area tematik. Bukan sekadar melihat, pengunjung juga bisa mempelajari karakteristik kendaraan tempur dan senjata buatan negara Barat. Hal yang tak kalah penting, Kemhan Rusia juga membeberkan bagaimana kendaraan itu berhasil direbut.

Acara ini digelar setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, pasukannya terus mengalami kemajuan di medan perang serta memukul mundur pasukan Ukraina.

Jenderal tertinggi Ukraina Aleksandr Syrsky pada Minggu mengakui kemunduran pasukannya di beberapa permukiman Donbass. Dia menggambarkan situasi peperangan sedang sulit di beberapa front.

Editor: Anton Suhartono